Beton Pabrikan Digelar di Kemangsen-Krian

sigitSidoarjo, Bhirawa
Peningkatan jalan Kemangsen-Krian sepanjang jalan 1,1 km akan dijadikan pilot project penggunaan beton prefabrication (beton cetak pabrikan). Meski berkekuatan beton permukaannya akan dilapisi aspal curah. Cara ini menghemat waktu dan tenaga serta kekuatan jalan beton itu diperkirakan lebih kuat dibanding pengecoran beton manual.
Teknologi pemasangan beton pabrikan akan dimulai seusai Lebaran atau diperkirakan Agustus 2014 sudah mulai digelar. Kini panitia lelang sudah mulai bekerja.
Kadis PU Bina Marga Sidoarjo, Ir Sigit Setyawan menjelaskan, Kemangsen (depan RPH Krian) sampai ujung jalan nasional kondisinya tak stabil. Kontur tanahnya bergerak sehingga harus menggelar beton cor yang bisa memperpanjang usia jalan mengingat jalur itu menjadi rute kendaraan bertonase besar. Untuk pemasangan beton pabrikan itu kondisinya sudah berbentuk lembaran beton berukuran 3,5  kali  2,5 meter.
Pihak kontraktor memesan beton pabrikan itu dengan ukuran luas dan ketebalan yang sesuai spesifikasi PU Bina Marga. Pemasangannya menggunakan mobil craine yang akan menempatkan posisi lembaran beton sesuai dengan panjang dan lebar jalan. mengingat lebar jalan 7 meter, maka dibutuhkan 2 lembar beton untuk menutup ruas lebar jalan. Lembaran beton itu akan dijajar sepanjang 1,1 km dengan lebar 7 meter. Sambungan antar-lembar beton akan dikunci secara teknis untuk mencapai permukaan jalan beton itu menjadi rata. Teknologi ini diakui baru pertama kali dicoba di Sidoarjo.
”Saya sebetulnya mau mengambil referensi daerah lain, tetapi tak ada yang membangun jaringan jalan dengan teknis seperti ini,” tandasnya.
Setelah melalui pembahasan tim akhirnya pihaknya memberanikan diri untuk membangun beton pabrikan untuk jalan yang kondisinya tak stabil di Kemangsen-Krian. Pertimbangan lainnya, cara ini bisa menekan waktu dan memastikan kekuatannya lebih baik dibanding membangun jalan dengan beton yang di cor di tempat.
Ia tak bisa membayangkan bila Kemangsen-Krian dikerjakan dengan cor ditempat. Untuk menunggu beton cor itu matang menunggu tiga minggu. Belum lagi saat pengerjaan, pasti ruang badan sisanya dilewati kendaraan besar dan kecil. Praktis pengecoran tak sempurna karena kualitas cor diganggu lalu lalangnya kendaraan yang melintas di sekitarnya. Pasti akan menimbulkan kemacetan bila hanya satu ruas difungsikan dengan model buka tutup kendaraan akibat perbaikan jalan cor. Ditambah matangnya cor selama tiga minggu.
Pertimbangan psikologi pengendara dan kemacetan serta kualitas cor yang membuat pihaknya berpikir untuk menggunakan beton pabrikan. Dengan beton pabrikan, tidak perlu menunggu lama. Begitu lembaran beton dipasang dan dikunci, langsung bisa dilintasi kendaraan. Idealnya harus diaspal permukaan cor itu. tetapi melihat kekuatan anggaran dulu. Bila dimungkinkan akan dilapisi aspal curah untuk membentuk jalan itu menjadi mulus. [hds]

Keterangan Foto : Kadis PU Bina Marga Sidoarjo, Ir Sigit Setyawan.

Tags: