‘Bik Nunnah Mringis’ Kian Diburu Ibu Hamil

Empat mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Unusa menunjukkan biskuit Bik Nunnah Mringis atau Biskuit Nutrisi Sunnah Atasi Morning Sickness, Selasa (23/1) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi]

Camilan Atasi Mual, Muntah dan Aman Bagi Janin

Surabaya, Bhirawa
Ngemil bagi seorang ibu hamil tidak bisa sembarangan, apalagi ngemil makanan kemasan. Mengapa? Tidak lain karena makanan kemasan umumnya mengandung bahan pengawet yang dikhawatirkan dapat mengganggu pencernaan ibu hamil. Terlebih zat pengawet bisa mengganggu pertumbuhan saraf otak janin ditengah masa paling pesat pertumbuhan otak.
Namun, kebingungan mendapatkan makanan ngemil yang menyehatkan tersebut bisa dijawab mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Mereka adalah Nurul Afifatul Azizah, Wahyu Erisa Fitri dan Tika Pratama Putri dari D3 Kebidanan dan Khoirun Nabila mahasiswa S1 Keperawatan.
Mereka berempat berkolaborasi menciptakan inovasi baru untuk membantu ibu yang sedang hamil. Dengan membuat produk untuk mengatasi mual pada ibu hamil trimester pertama yang diberi nama ‘Bik Nunnah Mringis’ atau Biskuit Nutrisi Sunnah Atasi Morning Sickness.
“Produk ini (Bik Nunnah Mringis, red) memang aman untuk ibu hamil. Tanpa adanya bahan pengawet dan semua kalangan usia bisa mengonsumsinya, karena bahan dasarnya dari buah kurma” kata Nurul selaku ketua tim disela membuat biskuit Bik Nunnah Mringis di kampusnya, Selasa (23/1) kemarin.
Ia menceritakan awal mula muncul ide membuat biskuit saat magang di Poli KIA RSI Surabaya. Ia sering melihat ibu yang sedang hamil mengalami mual dan muntah. Dari situlah mulai muncul membuat biskuit dari bahan dasar buah kurma. “Nah, tahunya buah kurma itu aman buat ibu hamil setelah kami mengikuti seminar di Malang dimana saat itu membahas buah kurma,” cerita Nurul.
Bahkan, biskuit yang dibuatnya telah mendapatkan hibah dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti). Hal tersebut untuk program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) tahun 2017. Sebelum mendapatkan hibah, merekapun sudah melalui banyak tahapan salah satunya adalah monitoring evaluasi dari Reviewer Kemenristekdikti.
Didapatnya bantuan hibah ini, mereka tidak menyangkanya akan lolos seleksi dari Kemristekdikti untuk mendapatkan hibah program KBMI. Ia menceritakan bahwa Juli 2017 proposal dikirimkan ke panitia seleksi. Pada akhir Agustus diumumkan mendapatkan hibah senilai Rp 30 juta dari Rp 35 juta yang diajukan. Dari dana yang cair 80 persen itu dibuat untuk berproduksi. Sedangkan sisanya untuk biaya sewa tempat untuk produksi yang terletak di Kawasan Kenjeran Surabaya.
“Sekarang kami telah memperkerjakan ibu-ibu rumah tangga yang ada di sekitar rumah produksi,” jelasnya.
Meski usahanya tergolong baru, Bik Nunnah Mringis itu pun disukai para ibu hamil yang datang ke tempat praktik mereka. “Katanya bisa mengurangi rasa mual. Alhamdulillah berhasil,” imbuhnya.
Kini, mereka sudah berhasil memproduksi Bik Nunnah Mringis ini, 6 kali dalam sebulan di mana satu kali produksi bisa menghasilkan 40 pak berisi 300 gram atau 15 keping biskuit. Mereka pun menjualnya dengan harga Rp 28 ribu per paknya. “Mudah-mudahan kedepan kami bisa punya toko sendiri untuk pemasarannya,” ujarnya sembari mengamini usahanya selama ini.
Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Unusa, Umdatus Saleha mengaku senang mahasiswa Unusa mulai giat untuk mengikuti kompetisi yang digelar Kemristekdikti. Karena dengan mengikuti ajang-ajang seperti itu tidak hanya mengangkat nama mahasiswa namun juga mengangkat almamater. “Bangganya lagi, dari empat mahasiswa itu semuanya adalah mahasiswa bidikmisi. Bangga dengan mereka,” pungkas Umdatus.

Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M.Eng

Bangkitkan Mahasiswa Unusa Berjiwa Entrepreneur
Ditengah lapangan pekerjaan yang semakin sempit membuat sarjana muda banyak yang kelimpungan. Oleh sebab itu, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kian getol membangkitkan mahasiswanya memiliki jiwa Entrepreneur.
Hal ini ditegaskan Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie, Meng saat ditemui Bhirawa, beberapa hari lalu. Menurutnya, mahasiswa yang memiliki jiwa wirausaha dinilai sangat penting. Sebab, faktanya selalu ada kesenjangan antara ketersediaan tenaga kerja dengan lapangan pekerjaan.
“Kalau diantara mereka (mahasiswa, red) tidak ada jiwa Entrepreneur, kita bisa membayangkan lulusan itu seperti apa. Betapa beruntungnya republik ini jika mahasiswa telah memiliki jiwa Entrepreneur,” tegasnya.
Prof Jazidie menyebutkan bahwa terciptanya seorang yang profesional, berjiwa Entrepreneur dan berjati diri islami telah ada di visi Unusa. “Ini bagian dari ikhtiar kami menciptakan jiwa ini tumbuh di kalangan mahasiswa Unusa,” katanya.
Oleh karenya, lanjut dia, Unusa terus menggenjot mahasiswanya menciptakan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat. Dengan cara melakukan pendampingan melalui program-program, salah satunya ada program mahasiswa wirausaha.
“Mahasiswa yang kami danai juga ada dan bisa memungkinkan kompetisi bisnis plan yang diselenggarakan oleh kementrian. Dari situ nanti ada pembimbingan memulai sebuah bisnis serta perkembangannya selalu dimonotoring dan evaluasi,” ungkapnya.
Ditanya mengenai karya mahasiswa berupa biskuit Bik Nunnah Mringis, Prof Jazidie mengaku bangga. Sebab, jenis makanan nutrisi untuk ibu hamil di bulan pertama ini semakin digandrungi oleh ibu hamil dan bisa mensubstitusi kebutuhan gizi.
“Alhamdulillah bisnis mereka lancar, karena dana yang diberikan Kemenristekdikti ini nantinya dikembalikan yang sifatnya bergulir. karena ini se-indonesia, ini bisa menjadi salah satu contoh sukses,” tuturnya. [geh]

Tags: