BNNP Jatim Galakkan Desa Bersih Narkoba di Wilayah Madura

Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo.

BNNP Jatim, Bhirawa
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim menggalakkan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Salah satunya melalui pembentukan Desa Bersinar (Bersih Narkoba) di wilayah Madura.

Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo kepada Bhirawa menjelaskan, BNNP Jatim menggenjot pembentukan Desa Bersinar di Madura. Di Bangkalan, sambungnya, sudah ada dua Desa yang dijadikan Desa Bersinar. Yaitu Desa Telaga Biru, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan pada 2021 dan tahun ini di Desa Alang Alang, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan.

“Kita akan terus menggarap wilayah Madura, khususnya Desa Bersih Narkoba. Setiap tahun ada satu, kemudian satunya lagi masih di wilayah Jawa Timur,” kata Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo, Selasa (24/5).

Mantan Direktur TPPU BNN RI ini menambahkan, setiap tahunnya BNNK Sumenep membentuk 5 Desa Bersinar. Yakni 3 Desa anggaran dari BNN dan 2 Desa dari Pemkab Sumenep. Di dalam Desa Bersinar, Aris menekankan pada peningkatan kapasitas dan membentuk satgas penyuluhan. Serta membentuk agen pemulihan, yakni masing-masing Desa ada 5 orang.

Pihaknya juga memberikan pelatihan ketahanan keluarga dan ketahanan diri remaja di dalam Desa Bersinar. Keterbatasan BNN di Madura membuatnya memaksimalkan apa yang ada. Karena di Madura baru ada 1 BNNK, sehingga diharapan setiap Kabupaten berdiri BNNK agar kita bisa lebih membina daerah tersebut lebih intensif lagi.

“Harapan kita semua seluruh Kepala Desa berkomitmen untuk menjadikan Desanya Bersih Narkoba. Karena Kepala Desa ini yang di tokohkan, utamanya di Madura. Sehingga Kepala Desa diharapkan mempunyai tekad dan komitmen untuk memberantas narkoba di wilayahnya,” harapnya.

Bahkan, sambung Aris, BNNP Jatim bersama Polda Jatim, bahkan Polda menginisiasi Ibu Gubernur untuk mendeklarasikan Madura produktif tanpa narkoba. Sebelumnya juga pihaknya menggelar rakor dengan Bakorwil Pamekasan, dan melibatkan Kemenag, Komisi A DPRD Provinsi Jatim, Polda Jatim.

Rakor itu dilakukan dengan membahas tentang Madura dan meminta saran pendapat kepada seluruh peserta rakor. Diantaranya seperti Bakesbangpol, Satpol PP, Bupati yang ada di Madura.

“Intinya kita meminta saran dan pendapat bagaimana untuk menggarap Madura supaya betul-betul bebas narkoba. Kemudian besoknya ada deklarasi Madura pro aktif tanpa narkoba,” tegasnya.

Ditambahkannya, BNNP Jatim beserta jajarannya melakukan pendekatan melalui tokoh agama (Toga) dan toko masyarakat (Tomas). Khususnya di wilayah Madura, peran toga dan tomas sangat berpengaruh terhadap mindset masyarakat setempat.

“Pendekatan terhadap toga dan tomas terus kami lakukan. Utamanya memberikan sosialisasi dan memperluas wawasan tentang bahaya narkoba,” pungkasnya. [Bed.gat]

Tags: