BNPB dan BPBD Jatim Bentuk Satgas Penanganan Karhutla Gunung Lawu

Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto memimpin rakor lintas Provinsi penanganan karhua Gunung Lawu, Rabu (4/10).

BPBD Jatim, Bhirawa.
Tim BPBD Jatim menggelar Rapat Koordinasi Lintas Provinsi di Posko Penanganan Darurat Karhutla di Lapangan Aji Negoro, Mbasri, Desa Sidorejo Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Rabu (4/10). Rakor ini bertujuan untuk mensinergikan langkah penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu agar berlangsung dengan cepat dan tepat.

Rakor yang dipimpin Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto ini dihadiri Tenaga Ahli BNPB Kolonel Inf Heri Setyono; Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko; Penata PB Ahli Muda BPBD Provinsi Jateng, Dinarjati. Kemudian Forkopimda Kabupaten Ngawi dan Kalaksa BPBD tiga daerah terdampak, yakni Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Karanganyar Jateng. Serta Kepala Bakorwil Madiun, Heru Wahono S, perwakilan Perum Perhutani, Dinas Kehutanan Jatim dan perwakilan sejumlah relawan.

“Selain melakukan evaluasi terhadap progres penanganan karhutla di masing-masing daerah. Rakor ini juga menyusun skala prioritas penanganan kebakaran melalui water Bombing yang telah diawali pada Selasa (3/10) sore,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto.

Gatot menjelaskan, berdasarkan update data dari Perum Perhutani Divre Jatim, hingga hari Rabu (4/10), jumlah area terdampak karhutla Gunung Lawu telah mencapai hampir 2 ribu hektar, atau tepatnya 1.990 hektar. Jumlah ini meliputi, wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.250 hektar, Kabupaten Magetan 700 hektar dan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah 40 hektar.

“Untuk hari ini, Water Bombing sudah kita lakukan sebanyak 25 kali. Pagi hingga siang sebanyak 17 kali dengan sasaran wilayah Kabupaten Ngawi. Sore hari di wilayah Karanganyar sebanyak 8 kali. Besok pagi (Kamis), water bombing akan kita arahkan di wilayah perbatasan Magetan – Karanganyar,” jelas Gatot.

Sementara itu, Tenaga Ahli BNPB, Kolonel Inf Heri Setyono menambahkan, mengingat wilayah terdampak Karhutla saat ini telah melintasi antar Provinsi, maka dalam Rakor kali ini, Tim BNPB juga meminta agar dibentuk Satgas Bersama Karhutla Lintas Provinsi Jatim-Jateng yang akan menangani Karhutla Gunung Lawu ini.

“Karena lokasi terdampak yang lebih luas berada di Jatim, Ketua Satgas Bersama nanti idealnya Kalaksa BPBD Jatim,” saran Tenaga Ahli BNPB, Kolonel Inf Heri Setyono.

Tenaga ahli BNPB ini juga meminta agar kegiatan pemadaman melalui jalur darat tetap dimaksimalkan di tiga daerah terdampak, dengan fokus membuat ilaran sebagai pencegahan perluasan kebakaran.

Dalam kesempatan ini, Kalaksa BPBD Kabupaten Karanganyar, Juli Padmi Handayani mengaku sangat berterima kasih dengan upaya koordinasi dan fasilitasi penanganan water bombing yang diberikan BNPB dan BPBD Jatim. Ia berharap, kerjasama ini terus dilanjutkan dalam penanganan Karhutla Gunung Lawu ini.

“Hingga hari ini, kami juga tetap menurunkan tim jalur darat dengan personel yang terseleksi, minimal memiliki pengalaman dan kompetensi susur gunung. Sebab kegiatan ini sangat berisiko, kami juga tidak mau ada korban. Jadi, meski tidak banyak, tapi efektif dalam upaya pemadaman,” pungkasnya.

Upaya pemadaman jalur darat juga tetap dilakukan Tim Gabungan BPBD bersama TNI, Polri dan sejumlah relawan di wilayah Kabupaten Ngawi dan Magetan. Termasuk, dengan melibatkan komunitas trail untuk membantu menembus akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. [bed.hel]

Tags: