BPBD Jatim Anggarkan Rp5 M Untuk Atasi Kekeringan

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Provinsi Jawa Timur, Yanuar Rachmadi. (achmad basir)

Bojonegoro,Bhirawa

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 Milyar pada APBD tahun 2018 untukmengatasi kekeringan di 23 Kabupaten/kota diwilayah Provinsi Jawa Timur.
“Anggaran sebesar Rp5 miliar ini untuk penanggulangan daerah kekeringan yang terjadi saat musim kemarau melanda,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Provinsi Jawa Timur, Yanuar Rachmadi, kemarin.
Yanuar Rachmadi menjelaskan, di Jawa timur terdapat 422 desa tersebar di 23 Kabupaten /kota yang ada di wilayah itu yang rawan kekeringan, termasuk puluhan desa yang ada di Bojonegoro tersebar di 10 Kecamatan.
” Memasuki musim kemarau tahun 2018 ini yang diprediksi mulai pada bulan Mei hingga Oktober mendatang,” ujarnya.
Kendati demikian pihak BPBD provinsi terus melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bojonegoro guna memastikan wilayah terkena dampak kekeringan musim kemarau.
“Ada 26 desa yang tersebar di 10 Kecamatan, di Kabupaten Bojonegoro,” terangnya.
Diharapkan dengan adanya dana anggaran itu BPBD Kabupaten bisa segera buat perencanaan, serta dapat mengetahui berapa kuota suplai air yang dibutuhkan dimasing-masing wilayah terkena dampak kekeringan itu.
Menurut, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Budi Mulyono. berdasarkan Surat Edaran dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Malang , Nomor : KT.304/059/KLMG/III/2018.
“Kabupaten Bojonegoro diperkirakan akan memasuki awal musim kemarau pada Dasarian I-III bulan Mei 2018,” kata Budi Mulyono, kemarin (17/5).
Budi Mulyono menyebutkan, di mana daerah yang akan lebih dahulu mengalami musim kemarau adalah Kecamatan Balen, Baureno, Bojonegoro, Bubulan, Dander, Gondang, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedewan, Kedungadem, Malo dan Margomulyo.
Serta Kecamatan Ngambon, Trucuk, Ngasem, Ngraho, Padangan, Purwosari, Sugihwaras, Sumberrejo, Tambakrejo dan Temayang.
Pada saat puncak musim kemarau di wilayah Kabupaten Bojonegoro, perlu diwaspadai untuk daerah-daerah yang rentan terhadap bencana kekeringan.
“Masyarakat di Kabupaten Bojonegoro dihimbau agar selalu waspada terhadap daerah-daerah yang sering terkena bencana kekeringan agar menyiapkan keperluan air bersih,” pesannya.
Dari data yang diperoleh 10 Kecamatan tersebut antara lain, Kecamatan Ngraho, Kepohbaru, Tambakrejo, Sugihwaras, Sukosewu, Purwosari, Sumberrejo, Temayang, Ngambon dan Kasiman. sesuai data pada 2017 setidaknya sebanyak 8.656 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 29.478 jiwa yang mengalami kekeringan. [bas]

Tags: