BPBD Kab.Malang Perpanjang Status Siaga Bencana

Kepala BPBD Kab Malang Iriantoro saat ikut melakukan perbaikan rumah warga yang sebelumnya diterjang angin puting beliung.

Kab Malang, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat, memperpanjang status siaga bencana hingga akhir bulan Mei 2017.  Pasalnya, Wilayah Kabupaten Malang hingga kini masih berpotensi diguyur hujan.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Iriantoro, Senin (15/5) mengatakan, status siaga bencana diperpanjang hingga akhir bulan Mei ini, hal itu karena wilayah Kabupaten Malang masih diguyur hujan. Meski saat ini kondisi cuaca di wilayah Kabupaten Malang panas, namun sebagian wilayah masih diguyur hujan.
“Kami terus meningkatkan komunikasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Kabupaten Malang, terkait dengan kondisi cuaca,” paparnya. Karena, lanjut dia, BMKG juga terus memberikan informasi mengenai cuaca. Meski dalam se-Minggu terakhir ini panas, namun hujan masih saja mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Malang, yang berpotensi bencana. dengan informasi BMKG tersebut maka pihaknya memperpanjang status siaga bencana hingga akhir bulan Mei 2017. Dengan memperpanjang status siaga bencana, tentunya BPBD tetap mensiagakan personel selama 24 jam.
”Ada beberapa titik wilayah kecamatan yang rawan terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor, ketika wilayahnya diguyur hujan. Diantaranya, di wilayah Kecamatan Kasembon, Ngantang, Pujon, Poncokusumo, Sumbermanjing Wetan, Ampelgading, dan Tirtoyudo,” jelas Iriantoro.
Di Kabupaten Malang, kata dia, tidak hanya sering terjadinya bencana banjir dan tanah longsor saja, tapi juga sering terjadi bencana angin puting beliung, yang tidak hanya merusakan rumah warga saja, tapi juga ada warga menjadi korban terjangan angin puting beliung. Sehingga BPBD hingga saat ini terus melakukan kewasdaan pada daerah-daerah yang sudah kami petakan masuk wilayah rawan bencana alam.
“Kami mengimbau kepada warga Kabupaten Malang untuk tetap waspada. Sebab, bencana bisa datang kapan saja, mulai dari angin, banjir maupun tanah longsor. Dan selain itu, dirinya juga meminta masyarakat, jika terjadi bencana agar mematuhi terhadap instruksi baik yang diberikan dari tim BPBD maupun relawan lainnya,” pintanya.
Hal yang sama, juga dikatakan Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Aprillianto, jika pihaknya hingga kini masih tetap mensiagakan personel yang kita tempatkan di wilayah-wilayah yang rawan terjadinya bencana alam. Karena di wilayah Kabupaten Malang masih sering diguyur hujan, sehingga personil PMI dan relawan kita siagakan selama 24 jam.
“Jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, misalnya banjir dan tanah longsor, mereka siap turun ke lokasi bencana serta membawa logistik dan obat-obatan. Selain logistik dan obat-obatan yang kita bawa untuk membantu warga yang menjadi korban bencana, pihaknya pun juga membuka dapur umum,” terangnya.
Menurut Aprillianto, meski nanti di wilayah Kabupaten Malang tidak diguyur hujan atau memasuki musim kemarau panjang, namun pihaknya tetap stand by 1×24 jam. Sebab, ketika memasuki musim kemarau, ada beberapa desa di wilayah Kabupaten Malang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Sehingga PMI tetap memberikan bantuan pada warga, seperti mengirim air bersih melalui mobil truk tangki milik PMI ke lokasi kekeringan.
“Jadi PMI terus siaga apapun kondisinya, karena bencana datangnya tiba-tiba, dan tidak bisa diprediksikan. Untuk itu, personel PMI dan relawan tetap kami siagakan yang tidak hanya di Kantor PMI saja, tapi juga kami siagakan di wilayah-wilayah kecamatan,” pungkasnya. [cyn]

Tags: