BPBD Kabupaten Bondowoso Lauching WRS Sistem Penerima Warning

Kukuh Triatmoko, Kalaksa BPBD Bondowoso saat menunjukkan sistem kerja alat Warning Receiver System – WRS (sistem penerimaan warning). [Ihsan Kholil/Bhirawa]

Bondowoso, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui BPBD setempat melaunching Warning Receiver System – WRS (sistem penerimaan warning) sebagai alat pendeteksi bencana seperti gempa, yang dilakukan di kantor BPBD setempat, Minggu (7/6).

Adapun perangkat atau program WRS yang dipasang tersebut, merupakan bantuan dari kementrian ESDM melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Ketua Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pemkab Bondowoso, Kukuh Triyatmoko memaparkan, bahwa WRS adalah salah satu alat komunikasi 5 in 1 yang diperuntukkan untuk digunakan oleh BPBD. Hal itu, guna menyebarluaskan peringatan gempa kepada lembaga, dengan Pusdalops Daerah (Provinsi dan pusat) sebagai salah satunya.

Alat tersebut juga dapat digunakan untuk menjalankan dua dari tiga fungsi utama Pusdalops, yaitu menerima pesan peringatan gempa lalu menyebarluaskan peringatan dan arahan kepada masyarakat yang berisiko.

Dijelaskannya, pemasangan alat ini juga akan membantu kesiapan masyarakat dengan adanya peringatan dari alat deteksi. Kukuh mengaku, jumlah alat tersebut memang belum memenuhi kebutuhan untuk memproses informasi terkait gempa dengan cepat.
Maka pihaknya kedepan berharap penambahan alat dan diharapkan bisa mempermudah alur informasi jika gempa terjadi.

“Tentunya dengan alat ini yang signifikan akan mampu mempercepat lagi proses. Untuk saat ini, kami SOP untuk memberikan informasi atau peringatan gempa memang dengan alat ini tentunya akan lebih cepat,” katanya.

Selain bisa menargetkan memangkas waktu penyampaian informasi, pemasangan sensor juga diharapkan bisa meningkatkan akurasi.

Pada kesempatan itu, Kalaksa BPBD Bondowoso itu pun meminta, agar jajaranya memberikan pemahaman kepada warga untuk tidak terlalu khawatir dengan informasi tentang bencana gempa bumi, karena sudah memiliki alat deteksi.
Akan tetapi, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dalam menerima dan mempercayai informasi hanya bersumber dari pihak BPBD setempat.

“Semua harus waspada dan itu tadi kami sampaikan di sini harus dengan informasi yang resmi dari BMKG dan dikuti BPBD setempat karena dengan begitu masyarakat bisa lebih tenang tidak panik,”terangnya. [san]

Tags: