BPBD Kabupaten Pasuruan Mulai Hentikan Distribusi Air Bersih

Kab Pasuruan, Bhirawa.
Hujan di kawasan Pasuruan raya mulai turun. Secara otomatis, penyaluran air bersih ke sejumlah desa di Kabupaten Pasuruan mulai dihentikan.

Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris menyampaikan keputusan menghentikan penyaluran air bersih dikarenakan hujan mulai turun. Dengan turunnya hujan, krisis air bersih yang sempat terjadi di sejumlah desa mulai teratasi.

“Air tanah sudah mulai bisa dimanfaatkan. Karena sudah mulai hujan,” terang Ridwan Harris, Kamis (3/11).

Diketahui, sebelumnya ada sejumlah desa di Kabupaten Pasuruan memang mengalami krisis air bersih selama musim kemarau. Ada enam desa yang sempat krisis air bersih yang tersebar di tiga kecamatan. Yakni, kecamatan Winongan, Pasrepan dan Lumbang.

Di Kecamatan Winongan, ada Desa Kedungrejo. Lalu, di Kecamatan Pasrepan ada Desa Sibon, Mangguan dan Klakah. Adapum di Kecamatan Lumbang ada Desa Watulumbung dan Karangjati.

Pihaknya menyakini, desa-desa tersebut sudah aman dari krisis air bersih.

“Sumber-sumber air yang sebelumnya sempat kering saat ini mulai muncul kembali. Sehingga bisa kembali dimanfaatkan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” kata Ridwan Harris.

Berdasarkan data sebelumnya, krisis air bersih terjadi di Kabupaten Pasuruan saat kemarau.

Dari data potensi yang ada, setidaknya 17 desa di Kabupaten Pasuruan mengalami krisis air bersih. Tersebar di beberapa kecamatan. Yaitu, Gempol, Winongan, Lumbang, Pasrepan, Lekok dan Kejayan.

Di Kecamatan Gempol, ada Desa Wonosunyo yang langganan kekeringan. Sedangkan di Kecamatan Winongan, krisis air bersih rentan menerpa Desa Jeladri, Kedungrejo dan Sumberejo. Untuk Kecamatan Lumbang, ada Desa Lumbang, Watulumbung, Cukurguling serta Karangjati.

Sedangkan di Pasrepan, ada Desa Mangguan, Ngantungan, Sibon serta Desa Petung. Di Kecamatan Lekok, kriris air bersih sering melanda Pasinan dan Balunganyar, Semedusari dan Wates. Lalu, di Kecamatan Kejayan ada Desa Kedungpengaron. [Hil.gat]