Bude Karwo Mendadak Gaeti Para Guru SMPN 10 Surabaya

Istri Gubernur Jatim Dra Hj Nina Soekarwo MSi menunjukkan foto gubernur Jatim dari masa ke masa di Gedung Negara Grahadi. [Gegeh Bagus Setiadi]

The Journey of Grahadi
Kota Surabaya, Bhirawa
Beruntung. Puluhan alumni SMP Negeri 10 Surabaya, guru aktif, guru purna bisa menyusuri setiap sudut Gedung Negara Grahadi, Senin (7/5) lalu. Bangunan dengan luas tanah 16.284 meter persegi, di tepi Kalimas ini bak rumah rakyat. Semua pintu berukuran besar terbuka lebar. Menandakan bahwa setiap masyarakat bisa melihat secara langsung dari dekat bangunan dua lantai berornamen gaya romawi.
Beberapa Presiden RI pun juga pernah beristirahat dan singgah ketika ada urusan di Kota Pahlawan. Antara lain, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (alm), Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono. Grahadi sendiri berasal dari bahasa sansekerta ‘graha’ dan ‘adi’ yang berarti rumah yang indah.
Nah, istri Gubernur Jatim Dra Hj Nina Soekarwo MSi mendadak menggaeti para guru yang pernah mendidik dirinya semasa masih duduk di bangku SMP. Para guru dan teman-temannya diajak melihat setiap jengkal Gedung Grahadi. “Ini foto-foto Gubernur Jawa Timur mulai tahun 1928 hingga sekarang ini Mas Karwo (Dr H Soekarwo, red),” katanya sembari menunjuk foto-foto yang dipigora itu.
Menurut Bude Karwo, sapaan akrab Nina Soekarwo, Gedung Negara Grahadi sangat terbuka bagi siapa saja. Termasuk bagi masyarakat yang ingin melihat dari dekat Gedung Grahadi yang telah diresmikan Gubernur Jatim, DR H Soekarwo pada 20 Desember 2011 silam. “Pada dasarnya semua bisa bisa melihat secara langsung, karena Gedung Grahadi sebetulnya terbuka,” ujarnya.
Bude Karwo yang juga alumni SMPN 10 angkatan 74 ini juga mengaku sering beberapa kali menjadi pemandu ketika anak-anak sekolah berkunjung ke Gedung Grahadi. “Nah, ini kebetulan ada pak guru yang diusianya yang sudah sepuh yang meluangkan waktu hadir disini. Tidak ada salahnya kami menggaeti untuk pak guru,” katanya sembari menggandeng mantan guru biologi SMPN 10 Surabaya, Suyono menaiki tangga menuju lantai dua.
Bahkan, Bude Karwo tak segan mempersilahkan para gurunya berswafoto bersamanya di balkon lantai dua dengan pemandangan sungai Kalimas. “Pada mulanya gedung ini menghadap ke Kalimas di sebelah utara. Jadi, perahu-perahu dulu itu melintasi sungai ini yang dimanfaatkan sebagai sarana transportasi pada masa itu,” ceritanya.
Pada tahun 1802, lanjut Bude Karwo, gedung ini diubah letaknya menghadap ke selatan seperti terlihat sekarang dan kini difungsikan sebagai rumah dinas Gubernur Jawa Timur. “Sekarang, lokasi Grahadi berada di tengah kota dan digunakan untuk tempat menerima para tamu Gubernur Jawa Timur. Bahkan gedung ini juga untuk wisata yang kaya akan sejarah,” imbuhnya.
Sementara, Suyono, mantan guru Biologi SMPN 10 Surabaya ini mengaku senang karena bisa melihat langsung Gedung Negara Grahadi. Sebab, selama ini ia hanya bisa menyaksikan dari kejauhan ketika melintasi Jalan Gubernur Suryo. “Bersyukur sekali saya bisa melihat Gedung Grahadi dari dekat. Terima kasih ya bu,” ucap Suyono kepada Bude Karwo.
Ia berharap bahwa anak-anak di zaman sekarang bisa lebih menggali nilai-nilai sejarah yang ada di Kota Surabaya. Salah satunya mengunjungi Gedung Negara Grahadi yang merupakan bangunan cagar budaya. “Kami harap seluruh pelajar bisa menyempatkan waktu untuk datang ke sini. Karena di usianya yang sangat muda harus mulai ditanamkan kecintaanya akan sejarah Bangsa Indonesia,” pungkasnya. [Gegeh Bagus Setiadi]

Tags: