Bulog Gelar Operasi Pasar Jagung Impor

Launching OP Jagung Bulog Divre Jatim Senin (1/2) kemarin.

Launching OP Jagung Bulog Divre Jatim Senin (1/2) kemarin.

Surabaya, Bhirawa.
Sudah memasuki bulan ke tiga jagung di Jatim menghilang, para pengusa ha ternak dan pakanpu mulai meradang karena harga pakan mahal. Untuk mengatasi masalah ini, Bulog Jatim menggelar Operasi Pasar (OP) untuk menekan harga jagung yang mulai naik.
Pengusaha pangan dan telor yang tergabung dalam wadah Asosiasi Pinsar Petelor Nasional ( PPN) melalui ketuanya Huang Tanto saat ditemui disela sela launching OP Jagung Bulog Divre Jatim Senin (1/2) kemarin mengatakan, bahwa sudah tiga bulan ini Jagung menghilang di Jatim.
Mereka minta agar pemerintah dalam hal ini Bulog secepatnya melakukan tindakan nyata sebelum terlambat . “Akibatnya harga ayam dan telur melambung dari biasanya , akibatnya para pengusaha telur dan ayam mengalami kerugian miliar rupiah,” paparnya.
Hanafi, bagian perdagangan dalam negeri Disperindag Jatim menyatakan, memang sejak jagung menghilang sejak tiga bulan lalu harga daging ayam melonjak yang biasanya hanya berkisar Rp29.000,,/kg hingga Rp30.000/ kg kini melonjak jadi Rp 33/ kg sampai 35.000 per kg nya.
Demikian pula dengan telur yang biasanya hanya berkisar Rp 19.000/ kg nya melonjak jadi Rp 22.000,/ kg nya.Melihat kenyataan yang ada Hanafi sangat setuju kalau dilakukan OP dengan harapan agar harga kembali stabil kembali ke semula.
Ditemui ditempat yang sama, Wakadivre Perum Bulog Jatim, Dedi Supriyadi mengatakan, OP ini digelar mulai hari ini sampai bulan Maret mendatang. Ini terus dilakukan tergantung stabilisasi harga di pasar. “ OP ini sangat penting karena harga jagung di pasaran umum sudah Rp 5.500-6.000 per kg. Terakhir kita cek kemarin harganya sudah Rp 6.200 padahal sebelumnya Rp 4.000. Dalam OP ini, jagung kami jual Rp 3.600 per kg,” katanya.
Ia mengatakan, perintah OP ini langsung dari pusat dan diperintahkan sejak Januari. Namun, Bulog baru melakukan awal Februari ini. “Karena adanya kelangkaan jagung lokal dan harga yang melambung tinggi, maka berdampak pada pakan ternak yang mahal. Telur dan daging ayam pun juga ikut naik, karena pakannya yang mahal,” jelasnya.
Melalui OP ini, ia berharap agar harga pakan ternak bisa kembali normal, sehingga harga daging ayam dan telur juga bisa kembali stabil. Untuk pelaksanaan OP di Jatim ini, kata dia, dilakukan untuk tujuh titik distribusi, yakni pengusaha pakan ternak dan peternak di Kediri, Blitar, Jember, Malang, Pasuruan, Jember, dan Surabaya.
Adapun jagung yang digunakan untuk OP tersebut merupakan jagung impor asal Brazil dengan kualitas standar karena peruntukannya sebagai pakan ternak. Secara nasional, sampai Maret mendatang disiapkan jagung sebanyak 600 ribu ton. Namun, lanjutnya,  untuk realisasi awal hanya 1.200 ton di empat provinsi di Indonesia.
Seraya di paparkan bahwa untuk Jatim ini OP sebanyak 100.000 ton meliputi Malang, Blitar, Tanggalek, Jember, dan Surabaya. Sementara 100.000 ton berikutnya disimpan di gudang Bulog Jatim di Biduran Sidoarjo. Sampai kapan OP yang dijual dengan harga Rp 36.000/ kg ini akan dilakukan akan dilakukan sampai harga jagung berjalan normal.
Kabiro perekonomian Pemprov Jatim Jumadi, juga mengatakan penting OP ini dilakukan agar jangan sampai berlarut larut persoalan yang ada yang disebabkan karena jagung menghilang.”Jagung ini mang diimpor dari Brazil, hal ini dilakukan untuk menangani kelangkaan Jaging,,” paparnya. [ma]

Tags: