Bulog Jalin MoU Komoditas Beras KITA dan Kopi Becak

Kadiv Bulog Jatim Moh Hasyim menyaksikan MoU penyaluran beras KITA antara Sub Bulog Bondowoso Adhekan dengan owner waroeng Biru Daun Situbondo, Imam Hidayat, Kamis (2/8). [sawawi/bhirawa].

(Pioner Akan Dikembangkan di Jatim dan Nasional) 

Situbondo, Bhirawa
Kadiv Bulog Jatim Moh Hasyim secara khusus melakukan kunjungan ke Kantor Sub Bulog Bondowoso dan Situbondo, Kamis (2/8). Dalam kunjungan tersebut Moh Hasyim menyaksikan penandatangan kerja sama dua komoditas pokok masyarakat yakni kopi merk Becak dan beras merk KITA, hasil produksi Bulog. Penandatangan pertama merk kopi Becak milik Beni dilakukan di Kantor Sub Bulog Bondowoso. Ikut hadir Kasub Bulog Bondowoso, Adhekan, Wakasub Bulog dan seluruh jajaran karyawan Bulog Bondowoso dan Situbondo.
Menurut Moh Hasyim, pertama kali dirinya melakukan kunjungan untuk melihat kegiatan di lapangan dan monev (monitoring dan evaluasi) perkembangan kegiatan di daerah dan kegiatan komersial. Hasyim mengakui, dirinya sangat mengapresiasi peresmian MoU Kopi Becak milik Beny, salah satu owner industri kopi Bondowoso.
Dengan MoU ini, aku Hasyim, nanti pihaknya mendirikan cafe, dimana pasokan kopi dari Becak dan komoditas gulanya dari Bulog. “Kami menyediakan gula dan pihak mitra menyediakan kopinya. Kami optimis MoU ini akan berkembang di daerah lain di Jatim,” aku Hasyim.
Masih kata Hasyim, khusus di Situbondo pihaknya menyaksikan MoU antara Kasub Divre Bondowoso Adhekan dengan owner Waroeng Biru Daun Imam Hidayat. Dalam kerjasama ini nanti Waroeng Biru Daun akan menjual komoditas Bulog, seperti beras Kita, Gula Manis Kita, Tepung Kita dan Minyak goreng Kita.
Khusus prospek gula dan beras yang merupakan komoditi Bulog, kata dia, tercatat sebagai salah satu kebutuhan masyarakat, diyakini ke depan akan memiliki prospek yang lebih bagus di Kota Santri Situbondo. “Kita akan memasuki pangsa pasar yang ada, maka harus melakukan MoU dengan rumah makan atau dikenal dengan Horeka (hotel restoran dan rumah makan). Salah satunya Waroeng Makan Biru Daun ini,” aku Hasyim.
Hasyim mengakui kerjasama model ini merupakan yang pertama (pioner) di Jatim dan nanti akan dikembangkan di seluruh Indonesia. Model yang seperti ini, ukrnya, akan berkembang ditempat lain dan diharapkan masyarakat akan lebih mengenal dengan baik produksi beras Bulog dimana sebelumnya imagenya kurang bagus.
Ternyata, terang Hasyim, beras Bulog merk Kita rasanya kini dikenal lemas dan punel dan harganya relatif terjangkau. “Apapun kebutuhan masyarakat akan disiapkan Bulog. Sebab Bulog sekarang bukan hanya penyedia raskin, tetapi semua jenis beras ada. Ini bagian dari kegiatan komersial Bulog,” ungka Hasyim.
Hasyim meminta untuk kegiatan penyediaan beras khusus cadangan beras pemerintah akan diteruskan dan kegiatan pembelian beras komersial juga dijalankan. Untuk pembelian beras cadangan pemerintah, lanjutnya, Bulog akan menggarap beras medium, karena saat ini masuk dalam segmen pasar umum.
Langkah ini menurut Hasyim sangat ldeal karena kegiatan komersial seperti ini akan mendukung jaringan rumah pangan kita milik Bulog. “Saya optimis program ini akan berjalan dengan baik. Sebab secara prosentase target realita pencapaian beras cadangan pemerintah di Sub Bulog Bondowoso terealisasi diatas 100 persen,” pungkas mantan Kepala Divis Pengadaan Bulog Pusat Jakarta itu.
Di sisi lain, Adhekan, Kasub Bulog Bondowoso, mengaku senang karena gagasannya melakukan MoU dengan Kopi Becak Bondowoso dan beras dengan Waroeng Biru Daun Situbondo mendapat dukungan penuh dari Kadiv Bulog Jatim Moh Hasyim.
Adhekan yakin dengan adanya MoU ini kedepan produk Bulog akan diterima dengan senang hati oleh lapisan masyarakat Situbondo dan Bondowoso. “Mudah mudahan MoU dengan Biru Daun dan Kopi Becak akan terwujud kerjasama dengan rumah makan lainnya di Situbondo dan Bondowoso,” aku Adhekan.
Sementara Owner Waroeng Biru Daun Situbondo mengaku puas dengan kualitas beras Bulog merk Kita karena selain kualitasnya bagus juga memiliki rasa yang punel. Dengan MoU itu ke depan, aku Imam Hidayat, akan menjalin kerja sama komoditas lain dengan Bulog, misalnya Minyak Goreng Kita.
“Kami menyambut baik adanya gagasan MoU ini. Apalagi sampai dibuatkan tempat khusus (display) semua merk komoditas Bulog di Waroeng Biru Daun Situbondo akan semakin bagus,” terang pria yang juga menjabat Kabag Humas Pemkab Situbondo itu. [awi]

Tags: