Bulog Kab.Malang Kesulitan Serap Beras Petani

Kadivre Bulog Jatim Witono didampingi Kasubdivre Malang Arsyad, saat melakukan sidak di  gudang Bulog Malang di Gadang,  Selasa (19/5) kemarin,

Kadivre Bulog Jatim Witono didampingi Kasubdivre Malang Arsyad, saat melakukan sidak di gudang Bulog Malang di Gadang, Selasa (19/5) kemarin,

Kota Malang, Bhirawa
Bulog Divre Jawa Timur mengalami  kesulitan untuk melakukan penyerapan beras di tingkat petani. Penyebabnya, Bulog harus bersaing dengan   pihak swasta yang berani membeli lebih tinggi di atas harga pembelian pemerintah (HPP).
Kepala Bulog Divre Jawa Timur Witono saat melakukan sidak di gudang Bulog Malang di Gadang,  Selasa (19/5) kemarin,  kepada wartawan mengatakan, jika kesulitan penyerapan beras tersebut terjadi sejak tahun 2014.
“Kami di Bulog mayoritas hanya membeli beras dengan kualitas medium. Sementara pihak swasta membeli semua jenis beras milik petani. Karena swasta  menampung semua jenis beras milik petani dengan harga di atas HPP. Dengan begitu maka  petani lebih memilih menjual berasnya pada pihak swasta,” kata Witono. Diakui dia,  keberadaan  pihak swasta berdampak pada makin berkurangnya mitra kerja Bulog dalam hal penyerapan beras petani.
Pada  tahun  lalu, Bulog  punya  mitra kerja  sebanyak 375. Pada tahun ini berkurang menjadi 282 mitra kerja saja. Kendati demikian pihaknya akan berupaya  memgoptimalkan jaringan, agar penyerapan beras bisa lebih maksimal.
Menurutnya, serapan beras di Bulog Jatim mencapai 8.000-9.000 ton per hari. Sedangkan target serapan beras di Bulog Jatim mencapai 750.000 ton per tahun.
“Serapan beras di Bulog Jatim memang terlambat tahun ini. Karena panen raya-nya juga mundur,” ujarnya.
Sementara itu,  Kepala Bulog Subdivre Malang, Arsyad mengatakan target serapan beras di Bulog Sub Divre Malang sekitar 50.000 ton per tahun. Sekarang serapan beras di Bulog Sub Divre Malang masih 25.000 ton.
Stok itu masih mencukupi untuk kebutuhan lima bulan ke depan termasuk antisipasi Ramadan dan Lebaran tahun ini. Penyaluran beras di wilayah Bulog Sub Divre Malang sekitar 5.000 ton per bulan. Penyaluran itu termasuk kebutuhan beras warga miskin.
“Serapan beras Bulog Malang sekitar 800-900 ton per hari. Kami usahakan bisa sampai 1.000 ton per hari, karena sekarang sedang puncaknya panen raya,” katanya.
Dikatakannya, Bulog juga sudah mempersiapkan beras untuk kebutuhan operasi pasar selama Ramadan dan Lebaran. Tetapi, ia belum mengetahui berapa jumlah beras yang disiapkan untuk kebutuhan operasi pasar. “Berapa jumlahnya kami belum menghitung, kami menyesuaikan kebutuhan,” ujarnya.
Kendati demikian, Bulog  menjamin,  stok beras menjelang Ramadan di gudang Bulog Sub Divre Malang, di Gadang sangat cukup. Stok beras di Bulog Sub Divre Malang saat ini mencapai 25.000 ton. Jumlah itu, cukup untuk mamasok kebutuhan beras di wilayah Bulog Sub Divre Malang yang meliputi, Kabupatan Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kota Pasuruhan, dan Kabupaten Pasuruhan.
Jadi kata dia, stok beras di Sub Divre Malang masih aman sampai lima bulan ke depan. Kebutuhan beras untuk Ramadan dan Lebaran masih cukup. Jadi masyarakat diimbau untuk tidak khawatir dalam mempersiapkan Ramadan dan lebaran. Stok beras di Bulog Jatim sekarang sebanyak  390.000 setara dengan kebutuhan beras masyarakat Jawa Timur untuk tujuh bulan ke depan. [mut]

Tags: