Bulog Siap Ganti Raskin Kualitas Jelek

Kepala Gudang Bulog Klatakan, Sugiyatna bersama staf saat menunjukkan kualitas beras raskin layak konsumsi, di kantor, pagi kemarin. [sawawi]

Kepala Gudang Bulog Klatakan, Sugiyatna bersama staf saat menunjukkan kualitas beras raskin layak konsumsi, di kantor, pagi kemarin. [sawawi]

Paska Ditemukannya Beras Berkutu dan Berwarna Kuning
Situbondo, Bhirawa
Munculnya temuan dua kantong plastik berisi beras raskin berkualitas jelek, berwarna kuning dan berbau, di Desa Buduan, Kecamatan Suboh, Situbondo, dua hari lalu langsung disikapi cepat oleh Sub Divre Bulog Bondowoso dengan mengganti raskin itu dengan kualitas yang lebih baik.
Kasub Divre Bondowoso, Moh. Zainal, melalui, Kepala Gudang (Kagud) Klatakan, Sugiyatna, mengatakan, pihaknya sudah melakukan sortir ketat didalam gudang sebelum mendistribusikan raskin.
Termasuk kiriman beras dari para mitra, harus melalui prosedur dan SOP yang berjenjang. “Lolosnya dua kantong plastik beras jelek itu ada berbagai sebab. Diantaranya mungkin terkena obat, hingga basah dan menyebabkan beras berwarna kuning,” ujar mantan Kagud di Kab Magetan dan Pacitan itu.
Pria yang akrab disapa GT juga mengatakan, selain terkena rembesan obat yang berdampak bagi berubahnya warna beras itu, juga dipicu oleh bocornya air di lokasi penyimpanan gudang.
Agar tidak ditemukan kualitas raskin jelek, pihaknya rutin melakukan perawatan spreing dan fumigasi antara satu bulan sekali hingga tiga bulan sekali. “Tehnisnya tumpukan beras kita tutup, lalu difumigasi selama 10 hari. Setelah itu dipastikan hewan atau kutu akan mati semua,” paparnya
Sejak awal dirinya sudah mensosialisasikan kepada pihak Desa maupun RT, jika ditemukan beras jelek segera melapor ke Gudang Bulog, sehingga secepatnya bisa dilakukan penggantian. Yang pasti, urai GT, beras yang dikeluarkan dari Gudang Bulog Klatakan, semua kualitas berasnya sangat baik dan layak konsumsi. “Kami siap mengganti jika ditemukan beras jelek selama 24 jam. Nanti kami ambilkan dari gudang dengan beras kualitas yang lebih baik,” ungkap GT seraya mengakui jatah beras di Desa Buduan, memang dikirim oleh Gudang Bulog Klatakan.
Selama ini pihaknya melakukan pembelian beras sesuai dengan HPP (harga pokok pembelian) beras ditingkat petani yakni sebesar Rp 7.300/kg-nya. Sedangkan khusus komoditas gabah, ia ditarget membeli ke petani sebesar Rp 4.650/kg serta Rp 3.700/kg untuk gabah jenis kering sawah (KS). [awi]

Tags: