Bupati Deklarasikan Tulungagung Dahsyat

Papan pengumuman masih berlangsungnya try out di SDN 4,5,6 dan 10 Kampung Dalem masih terpampang saat acara Tulungagung Dahsyat digelar yang salah satunya menampilkan parade fashion carnival (insert), Rabu (29/4).

Papan pengumuman masih berlangsungnya try out di SDN 4,5,6 dan 10 Kampung Dalem masih terpampang saat acara Tulungagung Dahsyat digelar yang salah satunya menampilkan parade fashion carnival (insert), Rabu (29/4).

Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE dan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Tulungagung, Rabu (29/4), mendeklarasikan Tulungagung Dahsyat. Kata Dahsyat merupakan akronim dari Deklarasi Aksi Hidup Selamat Nyaman dan Tertib.
Deklarasi yang berlangsung di pertigaan jalan depan Kantor Pemkab Tulungagung itu berlangsung meriah. Di samping digelar panggung hiburan musikal dan atraksi karnaval, juga dimeriahkan acara pameran produk unggulan Kabupaten Tulungagung dan Polres Tulungagung.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Anas Yusuf, hadir dalam acara tersebut. Dia datang saat acara sudah relatif lama dimulai dan akan memasuki peninjauan stand pameran produk unggulan.
Ada lima poin deklarasi Tulungagung Dasyat yang dibacakan oleh Bupati Syahri Mulyo. Poin-poin itu adalah komitmen bersama menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI, Pancasila dan UUD 1945, mewujudkan tujuan pembangunan daerah Kabupaten Tulungagung yang Ayem Tentrem Mulyo Lan Tinoto, mewujudkan Keamanan dan Ketertiban di Wilayah Tulungagung melalui kerjasama dan sinergitas, mencegah dan menanggukangi kelompok radikalisme terutama ISIS.
“Dan yang kelima, mencegah dan menanggulangi kejahatan narkoba dan penyakit masyarakat lainnya,” tutur Bupati Syahri Mulyo yang kemudian menandatangani prasasti komitmen bersama Tulungagung Dahsyat.
Sayangnya, acara yang digelar oleh Polres Tulungagung itu membuat proses belajar mengajar di SDN Kampung Dalem 4,5,6 dan 10 terganggu. Bahkan yang paling merasakan adalah siswa kelas VI yang saat itu sedang melaksanakan try out UN (Ujian Nasional).
Lokasi acara Tulungagung Dasyat memang tepat berada di depan sekolah-sekolah tersebut. Termasuk SMPN 1 Tulungagung yang juga relatif dekat dengan tempat acara Tulungagung Dasyat.
“Mau bagamaimana lagi. Acaranya berbarengan dengan try out ya terganggu juga, meski kami sudah berusaha untuk melakukan try out lebih pagi dari biasanya,” ujar salah seorang guru di SDN kompleks tersebut.
Begitu pun yang diungkapkan oleh salah seorang siswi kelas IX SMPN 1 Tulungagung. Menurut dia, para siswa tidak bisa belajar di kelasnya masing-masing karena efek suara sound sistem acara Tulungagung Dahsyat yang menggelegar.
“Kami selalu terganggu belajarnya kalau ada acara depan Kantor Pemkab yang menggunakan sound sistem dengan suara keras. Apalagi sekarang kami sedang konsentrasi akan menghadapi UN pada tanggal 4 Mei mendatang,” katanya.
Kabag Humas Kabupaten Tulungagung, Drs Mardjaji, ketika dikonfirmasi memaklumi keluhan yang disampaikan siswa, guru atau orang tua siswa di sekolah yang terdampak acara Tulungagung Dasyat. “Ada kurang koordinasi antara Polres dan Pemkab terkait acara ini. Saya pun tidak ada undangan rapat sebelum acara digelar,” akunya.
Namun demikian, Mardjaji yang mantan Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendikan Kabupaten Tulungagung ini menyatakan acara yang digelar Polres Tulungagung bisa diambil hikmahnya juga. “Para siswa kan bisa juga jadi refresing dapat melihat karnaval dan atraksi anjing pelacak yang tidak dipertunjukkan di sekolah,” paparnya sambil tersenyum. [wed]

Tags: