Bupati Tantriana Sari Canangkan Batik Kesetaraan Gender

Batik khas Probolinggo dicanangkan sebagai batik kesetaraan gender.

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Dalam acara Talkshow bersama Daiyah Oki Setiana Dewi, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari mencanangkan Batik Kesetaraan Gender Kabupaten Probolinggo karya galery Batik Tulis Dewi Rengganis. Hal ini merupakan tindak lanjut diterimanya Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2019 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, atas prestasi dan komitmen Pemkab Probolinggo dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak dalam program kerja dan kegiatan pemerintahan.
Bupati Tantri, Kamis 14/3 mengemukakan, desain batik kesetaraan gender yang baru di launching tersebut adalah sebagai ungkapan rasa syukur Pemkab Probolinggo atas torehan prestasi ini serta sebagai penyemangat kedepan untuk lebih baik lagi.
“Pemberdayaan perempuan merupakan salah satu komitmen kami sejak 6 tahun terakhir ini. Alhamdulillah berkembangnya batik Kabupaten Probolinggo saat ini adalah bukti keberpihakan kita terhadap perempuan dan bukti komitmen kami sejak awal,” ungkap Bupati Tantri.
Sebagai wujud apresiasi terhadap karya remaja, masih pada kesempatan yang sama ditampilkan pula sebuah peragaan busana muslimah fresh berbahan kain batik tenun khas Kabupaten Probolinggo. Busana ini adalah hasil karya Imroatul Mustakima (24th), seorang desainer muda asal kecamatan Krejengan binaan Galery Batik Tulis Dewi Rengganis.
Untuk memperagakan hasil karyanya tersebut pihaknya juga didukung oleh Paguyuban Kakang Ayu Kabupaten Probolinggo sebagai model. Meskipun masih tergolong pemula, namun hasil karya tersebut sangat terlihat cocok dikenakan oleh para model berusia belia itu.
“Tidak mudah mendesain jenis bahan seperti ini, karena jenis kain seperti ini sudah sangat umum pemakaiannya untuk jarit dan kemeja. Disini kami ingin menunjukkan bahwa kain batik Kombinasi tenun ini juga sangat cocok untuk dijadikan atasan dan gaun,” jelas alumni Universitas Brawijaya Malang ini.
Bisa mendapatkan kesempatan emas seperti ini tentu saja menambah semangatnya untuk terus belajar dan mendalami ilmu desain ini. Saat ini puluhan desain sudah di milikinya, namun untuk kesempatan ini ia hanya menampilkan delapan desain andalannya saja.
“Kalau ada yang berminat dengan desain ini, boleh mengunjungi galeri Batik Tulis Dewi Rengganis desa Jatiurip kecamatan Krejengan, tentunya dengan harga yang relatif terjangkau,” tandasnya.
Lebih lanjut Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari menuturkan, saat ini secara gender 60% mayoritas penduduk di Kabupaten Probolinggo adalah kaum perempuan. Dan selama enam tahun terakhir Pemkab Probolinggo pun juga telah memberikan ruang bagi perempuan dalam peran serta dan tanggung jawab pada bidang pemerintahan.
“Dari sektor ekonomi kreatif, Pemkab Probolinggo juga telah mendorong pengusaha perempuan agar lebih maju. Alhamdulillah kini para pengusaha Perempuan dan UKM/IKM telah mampu untuk lebih berdaya, berprestasi dan mampu mengharumkan nama Kabupaten Probolinggo melalui hasil karya dan produknya,” kata Bupati Tantri.
Oleh karenanya Bupati Tantri menghimbau kepada kaum perempuan agar semangat ini diikuti oleh Muhasabah diri. Meskipun memiliki peran penting di luar rumah, jangan sampai kemudian mengesampingkan kodratnya sebagai seorang istri dan ibu yang memiliki tugas menghantarkan putra putrinya agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, manfaat dan selamat dunia akhirat, tambahnya.(Wap)

Tags: