Bupati Tantriana Sari Mutasi 77 Pejabat Pemkab Probolinggo

Bupati Tantri lantik 77 pejabatnya di pendopo kabupaten.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Suhud Dilantik Sebagai Direktur Perusahaan Daerah Rengganis)
Probolinggo, Bhirawa
Sebanyak 77 orang pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE di Pendopo Prasadja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo. Suhud politisi PDI Perjuangan dilantik sebagai direktur perusahaan daerah Rengganis.
Pejabat struktural yang dimutasi terdiri dari 5 orang pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II), 26 orang pejabat administrator (eselon III), 45 orang pejabat pengawas (eselon IV) serta 1 orang Direktur Perusahaan Daerah Rengganis Kabupaten Probolinggo.
Serah terima jabatan diwakili oleh Tutug Edi Utomo dan Santiyono sebagai Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah). Selanjutnya Tutug Edi Utomo akan menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra. Sementara sebagai Kepala Badan Keuangan Daerah akan diisi oleh Dewi Korina yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan.
Selain itu juga ada Mahbub Zunaidi sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan. Posisinya lamanya Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) digantikan oleh Dwijoko Nurjayadi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satpol PP. Dengan adanya mutasi ini, maka untuk sementara posisi Dinas Pendidikan dan Satpol PP akan dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt) sampai adanya pejabat definitif.
Pergeseran posisi juga terjadi di jajaran eselon II, baik karena untuk penyegaran organisasi ataupun perubahan nomenklatur. Seperti pada beberapa Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) diantaranya Roby Siswanto sebagai Kepala Bagian Pemerintahan, Didik Abdul Rohim sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Mariono sebagai Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, Susilo Isnadi sebagai Kepala Bagian Perekonomian dan SDA serta Heri Mulyadi sebagai Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan.
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE, Minggu 12/1/2020 mengatakan mutasi merupakan sesuatu yang biasa dilakukan dalam sebuah organisasi sebagai pembinaan karir pegawai dalam rangka menggerakkan jalannya roda pemerintahan, meningkatkan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat.
“Harapan saya para pejabat yang masih memegang amanah masing-masing harus ada sebuah perubahan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Harus ada inovasi dan kecepatan yang lebih dalam melaksanakan tugas dan kewajiban khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Menurut Bupati Tantri, amanah jabatan mulai dari eselon II, III dan IV adalah sebuah lahan untuk beribadah dan tidak ada manusia yang sempurna. Barangkali dengan niatan ibadah, berangkat setiap hari dari rumah ke kantor untuk menyebarkan kebaikan dan kebermanfaatan bagi sesama demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Probolinggo.
“Seringkali saya mengingatkan kepada semua, bagaimana menuju sukses mengemban amanah yang harus dilakukan adalah diniati dengan ibadah dan segera belajar betul-betul memahmi tupoksi masing-masing. Tetapi jangan lupa, saudara-saudara tidak bekerja sendiri sebagai Kepala OPD, masih ada stafnya,” jelasnya.
Oleh karena itu Bupati Tantri meminta agar segenap Kepala OPD untuk mengajak komunikasi para stafnya untuk menyempurnakan ketidaksempurnaan manusia. Sebab tidak akan ada satu pekerjaan yang akan sukses manakala dikerjakan dan dipikirkan sendiri. Komunikasi, sinergi dan kolaborasi merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
“Saya berharap agar roda pemerintahan dengan segala kelebihan dan kekurangan seluruh sumber daya yang ada akan mampu melaju lebih kencang dibandingkan sebelumnya, termasuk proses pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.
Selain itu bupati Tantriana Sari, secara resmi melantik Suhud sebagai Direktur Perusahaan Daerah (PD) Rengganis Kabupaten Probolinggo. Diminta kepada Direktur PD Rengganis Kabupaten Probolinggo Suhud untuk segera memetakan potensi dan segera menyusun rencana bisnis apa yang harus dilakukan agar PD Rengganis mampu mandiri.
“Saya mengharapkan agar perusahaan daerah yang ada di Kabupaten Probolinggo tidak bergantung pada APBD Kabupaten Probolinggo, sehingga bisa berdiri sendiri dengan pendapatannya. Minimal sumber pendapatan perusahaannya sudah bagus,” ujarnya.
Bupati Tantri meminta agar PD Rengganis bisa segera take off dan bersinergi sehingga bisa menarik pendapatan dari orang dalam maupun luar Kabupaten Probolinggo bekerjasama dan bersinergi dengan berbagai pihak terkait. “Misalnya ada OPD yang membutuhkan tempat untuk rapat koordinasi (rakor), bagaimana Perusahaan Daerah Rengganis ini mampu menciptakan tempat yang nyaman dan menarik.
Jadikanlah semacam tempat gathering atau apa saja yang mampu mendatangkan sumber pendapatan bagi perusahaan,” tandasnya.
Direktur PD Rengganis Kabupaten Probolinggo Suhud mengharapkan PD Rengganis Kabupaten Probolinggo ke depannya ada sinergitas dengan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Provinsi Jawa Timur dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
“Misalnya dengan adanya pembangunan jalan yang dilewati tol, agar bisa hidup dan tidak rugi serta tidak membebani APBD Kabupaten Probolinggo. Yang jelas kami masih akan mempelajari dulu terkait dengan struktur pengurus dan sistem atau mekanisme yang akan dilaksanakan. Jika sudah baik maka tinggal melanjutkan dan hanya memetakan saja,” tandasnya.
Dengan pergeseran itu, maka ada 2 OPD yang kosong yakni Dispendik dan Dinas Satpol PP. Untuk Dispendik, Bupati Probolinggo rencananya akan menunjuk Sekretaris Dispendik, Fathurrozi sebagai Plt. Sedangkan Plt. Kasatpol PP akan ditunjuk Achmad Aruman, sekretaris dinas yang baru.
Beredar kabar, jika pengosongan jabatan kepala Dispendik adalah upaya memberi jalan kepada Fathurrozi untuk naik eselon. Dengan itu, kemudian ditunjuk menjadi Kadiapendik yang baru. Namun, Bupati Probolinggo Tantriana menolak anggapan itu. “Tidaklah, Bupati tidak boleh mendukung satu pejabat. Semuanya nanti melalui tahapan asesmen (penilaian) dalam open bidding (lelang jabatan),” tambahnya.(Wap)

Tags: