Bupati Tulungagung Lepas Ekspor Produk UMKM ke Jerman

Bupati Maryoto Birowo memecahkan kendi saat melepas ekspor produk UMKM Tulungagung ke Jerman, Rabu (7/10).

Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, melepas ekspor produk UMKM kabupaten setempat secara langsung ke Jerman, Rabu (7/10). Pelepasan berlangsung di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Bupati Maryoto Birowo mengapresiasi pengusaha UMKM di Tulungagung yang sudah dapat melakukan ekspor secara langsung ke pembeli (buyer) di luar negeri tanpa perantara dari pengusaha di kota-kota besar di Indonesia. “Ini suatu kepercayaan dari buyer di luar negeri pada pengusaha Tulungagung,” ujarnya.
Ia berharap kepercayaan ini dapat dijaga, sehingga produk-produk UMKM lain di Kabupaten Tulungagung dapat juga diekspor secara langsung. “Jadi tidak hanya produk riverstone yang berupa wastafel yang sekarang dapat diekspor secara langsung. Tetapi juga produk-produk Tulungagung lainnya,” paparnya.
Ia menyebut banyak produk UMKM di Kabupaten Tulungagung yang berpotensi ekspor. Bukan hanya marmer saja, atau riverstone. “Ada banyak hasil pertambangan. Termasuk juga handycraft,” tandasnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tulungagung, Slamet Sunarto, menambahkan rata-rata pengusaha Tulungagung masih menggunakan undername service dalam melakukan ekspor. “Dan ini yang sekarang dilepas oleh Bupati yang pertama melakukan ekspor secara langsung,” ujarnya.
Menurut Slamet Sunarto, selama tahun 2019 lalu, tercatat sebanyak 460 kontainer produk Tulungagung telah diekspor ke luar negeri. Namun semuanya masih menggunakan undername service.
“Kalau pakai undername service bayar fee ke orang lain. Dengan masih adanya yang melakukan undername service kami berencana kedepan akan bangun pusat logistik berikat sehingga kalau ekspor dari Tulungagung langsung ke pelabuhan,” paparnya.
Produk ekspor dari Kabupaten Tulungagun, lanjut dia, kebanyakan dikirim ke negara Amerika, Eropa dan ASEAN. “Kemarin ada produk kuliner dari Kecamatan Rejotangan yang diekspor ke Malaysia. Juga ada batu fosil yang diekspor ke Belanda,” tuturnya.
Sementara itu, Operation Manager Deeliving Inc, Indri Heselschwerdt, mengungkapkan membeli produk riverstone dari Tulungagung dengan alasan untuk memajukan industri lokal. Apalagi Tulungagung disebut termasuk penghasil batu natural yang signifikan.
“Lantas mengapa kami memilih riverstone berupa wastafel, karena banyak permintaan dari customer-customer kami,” katanya. [wed]

Tags: