Mensos Saksikan Pencairan BST dan Distribusi BSB di Surabaya

Mensos Juliari P Batubara didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menyerahkan BST di Kantor Pos Pusat Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Menteri Sosial Juliari P Batubara menyaksikan pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap VII dan distribusi Bantuan Sosial Beras (BSB) di Kota Surabaya, Rabu (7/9). Kedatangannya ke Kota Pahlawan ingin memastikan langsung distribusi bantuan dari pemerintah itu berlangsung lancar dan aman.
“Kami di sini untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi sekarang ini. BST dan BSB dari pemerintah ini semoga bermanfaat bagi masyarakat di tengah pandemic,” ujar Juliari di sela penyaluran BST di Kantor Pos Besar Surabaya.
Pada kesempatan tersebut, Mensos yang didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Direktur Utama PT Pos Faizal R Djoemadi menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo, khususnya kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
BST merupakan bantuan sosial dari Kemensos yang diluncurkan khusus untuk masyarakat terdampak pandemi COVID-19 yang tujuannya untuk mengurangi beban dan meningkat daya beli masyarakat.
Dengan bantuan ini, kata dia, diharapkan dapat meringankan beban hidup bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau dirumahkan karena tempat kerjanya tidak beroperasi. Selain BST, BSB, dan bansos lain dari Kemensos, pemerintah juga meluncurkan berbagai jenis bansos, seperti BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja.
“Dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota juga menyiapkan bansos. Bapak Presiden berharap dengan berbagai bantuan tersebut dapat membantu masyarakat,” ucapnya.
Juliari mengatakan sejak Juli 2020, BST sudah memasuki gelombang II yang indeksnya ditetapkan sebesar Rp300 ribu/KPM/bulan selama enam bulan, atau sampai Desember 2020. “Ini merupakan tambahan karena pada gelombang I sudah pernah disalurkan. Penambahan periode penyaluran pada gelombang II ini didasarkan pada pertimbangan, bahwa dampak pandemi masih dirasakan masyarakat, ” katanya.
Sementara itu, sasaran penerima BST di Kota Surabaya sebanyak 225.255 KPM dengan nilai total Rp67,58 miliar. Penerima BST di Jatim untuk penyaluran sampai Oktober 2020 sebanyak 1.407.701 KPM dengan nilai Rp422,31 miliar yang penyalurannya dilakukan baik melalui PT Pos maupun Bank Himbara. Selanjutnya, alokasi beras yang disalurkan di Jatim sebanyak 77.826.825 kilogram untuk 1.729.485 KPM PKH.
Realisasi penyaluran beras dari gudang Bulog saat ini mencapai 47 persen atau 36.959.295 kilogram dan berdasarkan data transporter, bansos beras yang sudah didistribusikan ke KPM PKH mencapai 29.902.290 kilogram atau 80,91 persen.
Di sisi lain, selepas dari Kantor Pos Pusat Surabaya, Mensos Juliari dan rombongan menuju Kantor Kecamatan Gayungan dalam rangka peluncuran BSB. BSB merupakan bansos terbaru dari Kemensos yang diluncurkan pada September dengan target atau penerima 9 juta KPM PKH dan besarnya sebesar 15 kilogram/KPM/bulan selama tiga bulan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pos, Faizal R Djoemadi mengungkapkan, di Jatim total penerima BST sebanyak 1,2 juta keluarga penerima. Dan terealisasi sebanyak 1,19 juta keluarga. “Jadi tinggal 10 ribu keluarga lagi atau pencapaiannya 99,12 persen,” katanya.
Diantara 1,2 juta alokasi dana BST tersebut, untuk wilayah Kota Surabaya sebanyak 162 ribu keluarga. Dan sudah terealisasi sebanyak 161 ribu keluarga, atau tercatat tercapai 99,43 persen. “Jadi, sudah sedikit lagi, kalau di Surabaya tinggal 932 keluarga. Sedangkan untuk keluarga yang mengambil BST di Kantor Pos Kebonrojo ini, adalah warga dari Kelurahan Asemrowo, sebanyak 2.837 keluarga,” tandasnya. [iib]

Tags: