Bupati Tulungagung Musnahkan Miras pada Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2021

Bupati Maryoto melempar botol miras ke arah tumpukan ribuan botol miras yang kemudian digilas kendaraan berat stump, Kamis (23/12).

Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, bersama Forkopimda Kabupaten Tulungagung memusnahkan sebanyak 3.978 botol minuman keras (miras), Kamis (23/12). Pemusnahan miras ini berlangsung saat pelaksanaan apel gelar pasukan Operasi Lililn Semeru 2021 di halaman Kantor Bupati Tulungagung.

Miras yang dimusanahkan tersebut terdiri dari berbagai jenis miras. Di antaranya jenis arak Bali dan Ciu. Selain juga dimusnahkan knalpot brong sebanyak 220 unit.

Bupati Maryoto yang saat itu memimpin apel gelar pasukan ikut pula memeriksa kesiapan kendaraan bermotor petugas yang akan mengamankan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kabupaten Tulungagung.

“Gelar pasukan saat ini merupakan sinergi dalam menghadapi Nataru. Kami ingin kantibmas di Tulungagung dapat terjaga dengan baik,” ujarnya usai apel gelar pasukan.

Ia pun berharap masyarakat Tulungagung tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) saat Nataru berlangsung. Apalagi saat ini sudah berkembang virus Covid-19 jenis Omicron.

“Karena itu masyarakat jangan berkumpul atau berkerumun saat Nataru. Tempat wisata yang menjadi tempat kerumunan sebaiknya dihindari. Semuanya agar tidak terjadi klaster baru di Tulungagung,” paparnya.

Selanjutnya Bupati Maryoto Birowo meminta pula pada ASN Pemkab Tulungagung untuk tidak melakukan mudik saat Nataru. Menurut dia, sudah ada instruksi agar ASN tidak boleh bepergian pada akhir tahun ini.

“Tetapi kalau di daerah aglomerasi Tulungagung boleh. Yang tidak boleh yang jauh-jauh,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, membeberkan sudah menyiapkan 1.000 lebih personel dalam pengamanan Nataru. “Dalam Nataru ada tiga kegiatan. Yakni pengamanan ibadah Natal. Kemudian pengamanan dalam perayaan tahun baru dan yang ketiga tetap fokus penanganan Covid-19,” ujarnya.

Dalam pengamanan Nataru, perwira menengah polisi ini menyebut sudah membangun delapan posko, yang terdiri enam posko pengamanan dan dua posko pelayanan.

Sedang terkait pemusnahan ribuan botol miras, Kapolres Handono Subikato menandaskan hal itu harus dilakukan. Masalahnya, miras menjadi pemicu terjadinya tindak kriminal.

“Terjadinya gesekan di masyarakat seperti perkelahian atau pengeroyokan akibat minum miras. Apalagi kemudian penggunanya menggunakan sepeda motor dengan knal pot brong. Sudah klop. Mereka tidak bisa menontrol diri ketika ada yang melempar dan terus terjadi gesekan,” paparnyta. (wed)

Tags: