Bupati Yuhronur Sharing Pengalamanya kepada Wisudawan Vokasi Unair

Didepan wisudawan Unair, Bupati Lamongan, Yuhronur menyebut ada tiga hal yang terus dipersiapkan dan dikembangkan untuk menjadi SDM unggul. [alimun hakim]

Tiga Hal Harus Disiapkan untuk Capai SDM Unggul
Lamongan, Bhirawa
Era globalisasi saat ini persaingan semakin ketat. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membentuk manusia unggul, berintegritas dan berdaya saing dengan memiliki kemampuan keterampilan kerja yang memadai, diharapkan memberi kontribusi keberhasilan generasi muda dalam dunia kerja dimasa mendatang.
Dalam mempersiapkan menjadi SDM terampil dan tangguh yang siap memasuki dunia kerja di era industri 4.0. Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menceritakan pengalaman pribadinya di acara Pembekalan Wisuda Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya, Rabu (1/12) di Aula Fakultas Vokasi Unair. Pengalaman lebih dari 30 tahun menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan menjadi bupati menjadikan bukti ketangguhan dan daya saing Bupati Yuhronur dalam dunia kerja.
Maka dalam kesempatan itu Bupati yang akrab disapa Pak Yes ini membagikan pengalaman dan strategi menjadi SDM unggul dan berdaya saing memasuki dunia kerja. Dihadapan wisudawan Vokasi Unair, Pak Yes mengungkapkan, terdapat tiga hal yang terus dipersiapkan dan dikembangkan untuk menjadi SDM unggul.Tiga hal itu yakni pribadi yang berkarakter, kompeten dan multi literasi.
“Dalam hal karakter, prinsipnya harus releguitas, berintegritas (kejujuran), mandiri dan kemampuan leadership akan membentuk personal branding yang kuat. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kolaboratif, critical thinking dan kreativitas akan mendukung kompetensi di dunia kerja. Sementara untuk mendukung multi literasi, mahasiswa diharapkan terus mengasah kemampuan bahasa asing, kemampuan komputerisasi (digital), melek financial dan lainnya. Inilah yang menjadi faktor mahasiswa dapat memenangkan persaingan global dimasa yang akan datang,” tutur Pak Yes.
Selain ketiga komponen diatas, soft skill turut memberi kontribusi 40% keberhasilan dalam dunia kerja. ”Selain memiliki kemampuan hard skill yang terus diasah, soft skill turut memberi kontribusi besar untuk mencetak sarjana yang berkompeten. Saya optimis di pendidikan vokasi ini, adik – adik di cetak menjadi lulusan terampil yang siap bersaing di dunia kerja, tinggal memantapkan saja,” ungkapnya.
Pak Yes juga mengajak para mahasiswa dan wisudawan untuk aktif di organisasi, berinteraksi sosial dengan masyarakat dan memberikan kontribusi dan mengasah kompetensi ketika memasuki dunia kerja. [aha.yit]

Tags: