Burapha University Bangkok Terima Mahasiswa Indonesia

Suasana Seminar Internasional dengan tema 'Internationalization Of Higher Education In ASEAN Community' yang bertempat di Gedung Dr Soejono.

Suasana Seminar Internasional dengan tema ‘Internationalization Of Higher Education In ASEAN Community’ yang bertempat di Gedung Dr Soejono.

Lumajang, Bhirawa
Gelar acara seminar tentang ‘Internationalization Of Higher Education In ASEAN Community’ (Pendidikan Tinggi Internasional di Komunitas ASEAN) yang bekerja sama dengan Kampus Widyagama Lumajang merupakan momen tersendiri bagi pelajar se Wilayah Besuki raya mulai dari Kabupaten Pasuruan hingga Banyuwangi termasuk Lumajang untuk dapat mengenyam pendidikan di negara Gajah putih tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Mr. Ritthikorn Siriprasertchok., Ph.D selaku Vice President Burapha University Bangkok Thailand yang hadir sebagai sebagai pembicara utama yang terkemas melalui Seminar Pendidikan Tinggi Internasional di Komunitas ASEAN.
”Posisi Indonesia sangatlah strategis, sehingga tidak berlebihan kiranya lembaga kami (Burapha University Bangkok Thailand,red) menjadikan Indonesia sebagai sasaran utama bermitra dalam bidang pendidikan,” jelas Ritthikorn Siriprasertchok.
Burapha University Bangkok Thailand sendiri, lanjut Ritthikorn Siriprasertchok telah menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di kawasan ASEAN termasuk Indonesia. Di kabupaten Lumajang bekerja sama dengan STIE Widya Gama Lumajang. ”Banyak hal yang bisa dilakukan dengan bekerja sama, salah satunya kemudahan-kemudahan memperoleh fasilitas kuliah,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, dengan potensi Indonesia saat ini bukanlah tidak mungkin Indonesia akan memimpin komunitas ASEAN. ”Mari bersama-sama menjalin kemitraan dengan bekerja sama,” harapnya. Ke depan, harapannya, kawasan ASEAN menjadi kawasan yang sangat diperhitungkan di dunia pendidikan tinggi khususnya.” tegas Ritthikorn.
Gelaran Seminar Internasional yang digelar STIE Widya Gama Lumajang, (24/5) di Gedung Soejono juga dihadiri Prof. Dr.Ir Didik Sulistiyanto, Mantan Atase Pendidikan KBRI Bangkok-Thailand dan Dr. Oyong Lisa.,SE.,MM.,CMA.,Ak.,CA,CIBA selaku Akademisi STIE Widya Gama Lumajang yang juga berperan sebagai nara sumbernya.
Menurut Zainul Hidayat,SE. MM selaku Panitia dalam Seminar tersebut menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan nota kesepakatan (MoU) yakni ditandatanganinya kerja sama antara STIE Widya Gama Lumajang dengan Burapha University Bangkok Thailand.
Kegiatan tersebut menurutnya telah mendapatkan respon positif yang terbukti dengan hadirnya jumlah undangan sekitar 450 peserta dari lembaga pendidikan. “Kita telah mengundang Kepala Sekolah SMU/Sederajat, Mahasises, kalaangan pemerintahan dan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang ada di kawasan Besuki Raya,” ujar Dayat.
Dalam seminar tersebut Prof. Dr.Ir Didik Sulistiyanto juga menyampaikan dan sekaligus membahas tentang peluang-peluang yang sangat luas dalam menempuh pendidikan di luar negeri yang menurutnya merupakan hal yang mudah dengan terbukanya era globalisasi saat ini “Menempuh pendidikan di luar negeri bukanlah sesuatu yang sangat sulit saat ini,terlebih lagi dengan adanya keterbukaan komunitas masyarakat ASEAN,Ini akan lebih mudah lagi,” imbuhnya.
Dia juga menambahkan bahwa pendidikan ke luar negeri menurutnya dapat ditempuh bukan hanya bisa dilakukan oleh kalangan dunia pendidikan tinggi saja tetapi untuk tingkat lembaga pendidikan setingkat SMU atau lembaga pemerintahan juga bisa yaitu dengan sister city.
Prof. Dr.Ir Didik Sulistiyanto yang juga sebagai Guru Besar Universitas Negeri Jember menegaskan bahwa setiap lembaga pendidikan untuk terus membuka diri dengan dunia luar dengan menjalin kerja sama lintas negara.
”Bukan lagi dalam negeri, namun sudah harus lebih global,” tandasnya.
Sedangkan Dr. Oyong Lisa.,SE.,MM.,CMA.,Ak.,CA,CIBA yang juga berprofesi sebagai Akademisi STIE Widya Gama Lumajang,didalam paparannya mengatakan dalam era komunitas dunia khususnya ASEAN ini, berkaitan dengan dunia pendidikan tinggi keberadaan jurnal ilmiah tingkat global menjadi tuntutan.
” Maka dari itu kemampuan pihak-pihak terkait dalam jurnal menjadi hal yang penting,”katanya.
Lebih lanjut Oyong juga menjelaskan bahwa sudah banyak jurnal berkelas internasional yang membuka diri untuk para pemangku pendidikan tinggi khususnya. ”Bagi lembaga dan peneliti ini akan merupakan point tersendiri,” tambahnya serius. [dwi]

Tags: