Buruh PDP Kahyangan Jember Pertanyakan Kompentensi Dirut PDP Khayangan yang Baru

Puluhan buruh PDP Kahyangan saat menggelar aksi di depan Pendopo Wahyawibawa Graha, Rabu (1/12)

Jember, Bhirawa
Puluhan buruh Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Khayangan Jember mendatangi Kantor Bupati dan DPRD Jember, Rabu (1/12).

Mereka mempertanyakan keberadaan Dirut PDP Kahyangan Sofyan Sahuri yang baru, karena dianggap tidak memiliki kompetensi soal perkebunan.

Selain melakukan orasi sambil membentangkan beberapa poster, mereka menuntut agar Bupati Hendy Siswanto menemui perwakilan para buruh untuk beraudiensi. Namun Bupati Hendy tidak ada di tempat, mereka hanya ditemui oleh Asisten 3 Ruslan Abdul Gani dan Kabag Hukum Ratno Cahyadi Sembodo.

Dalam pertemuan tersebut perwakilan buruh mendesak agar Bupati menjadwal audiensi dengan Bupati. Untuk menyakinkan buruh, Kabag Hukum dan Asisten 3 berjanji dalam waktu seminggu, Bupati akan menerima para buruh untuk audiensi. Setelah mendapat pernyataan bermaterai, puluhan buruh bergerak ke gedung DPRD Jember.

Dalam aksinya, mereka mempertanyakan keberadaan Direktur Utama PDP Kahyangan yang baru, karena dianggap tidak memiliki latar belakang pendidikan terkait perkebunan.

“Pak Sofyan Sahuri ini bidangnya perkapalan, bukan perkebunan. Apalagi pelantikanya dilakukan malam hari tidak ada orang tahu, khan namanya maling itu,” ujar Nurhayati salah seorang buruh deres karet dari perkebunan Sumber Tenggulun PDP Kahyangan kemarin.

Selian itu, ia bersama buruh lainnya menagih janji Bupati Hendy Siswanto yang menjanjikan kesejahteraan bagi pekerja kebun. Namun hingga saat ini, janji kesekahteraan yang dijanjikan saat kampenye tidak pernah terealisasi.

” Saat ini di PDP Kahyangan tidak ada gaji harian untuk buruh. Yang ada hasil kerja yang dibayar. Misalnya, saya buruh deres (sadap karet), bekerja mulai jam 01.00 dini hari hingga pukul 09.00. hasil yang kami dapat 10 liter, itu hanya di bayar Rp.10.000/10 liter karet. Jika sebulan, saya terima Rp300 ribu, ini sangat tidak cukup untuk menghidupi keluarga sebulan,” ujar Nurhyati yang sudah 30 tahun bekerja di PDP Kahyangan.n [efi]

Tags: