Sidoarjo, Bhirawa
Calon Jamaah Haji (CJH) di Kab Sidoarjo pada tahun 2016 ini dianggap mempunyai resiko tinggi. Sebab dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan, Kab Sidoarjo, sekitar 60% mereka banyak yang sudah berusia 60 tahun keatas.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sidoarjo, dr Edi Tamat Susanto menyampaikan, usia tua termasuk beresiko tinggi sebab biasanya mereka banyak mengidap sejumlah penyakit.
Para CJH di Sidoarjo banyak yang berusia tua, menurut dr Edi, bisa jadi karena kini untuk mendaftar pergi butuh waktu sampai bertahun-tahun. Sehingga para CJH di Sidoarjo itu baru bisa menunaikan haji pada saat usianya sudah terbilang tua.
”Dari pemeriksaan kesehatan yang telah kita lakukan, bagi calon jamaah haji yang beresiko tinggi, akan kita tindaklanjuti ke RS,” terang Edi Tamat, Rabu (20/7) kemarin.
Bagi CJH yang kondisinya tidak berat, menurut Edi, masih boleh berangkat. Seperti CJH yang mengalami Penyakit Tidak Menular (PTM). Tapi meski demikian, tetap disarankan untuk rutin minum obat dan selalu konsultasi ke dokter kloternya. ”Bagi jamaah yang kondisinya berat terpaksa kita tunda, misal harus rutin cuci darah,” kata dr Edi.
Disampaikan mantan Kadis Kesehatan di Kab Nunukan, Kaltim itu, Dinas Kesehatan Sidoarjo mulai bulan April lalu sudah melakukan pemeriksaan kesehatan yang pertama bagi CJH Sidoarjo. Disidoarjo diperkirakan ada sekitar 1.700 CJH.
Dalam pemeriksaan kedua mulai Bulan Juli ini, yang disentralkan di Puskesmas, sudah jalan di Puskesmas Sukodono, Puskesmas Porong, Puskesmas Waru dan Puskesmas Sidoarjo. Dalam pemeriksaan kesehatan yang pertama. Menurut Edi, masih memeriksa secara umum. Sedangkan pemeriksaan kedua melihat kelengkapan pemeriksaan kesehatan yang pertama.
”Dalam pemeriksaan yang kedua, akan bisa kita selesaikan semua pada Kamis (22/7) besok (hari ini, red),” kata Edi. [kus]