Camat Wonoasih Probolinggo Antar Jemput Siswa di Wilayahnya

Belajar Daring di kecamatan Wonoasih. [wiwit agus pribadi]

Sekolah Daring Disediakan Wifi Gratis
Probolinggo, Bhirawa
Untuk merespon keluhan warga terkait pembelajaran Dalam Jaringan (Daring/online) yang memakan banyak biaya untuk membeli kuota internet, Kecamatan Wonoasih menawarkan solusi. Pihak kecamatan menyediakan fasilitas wifi gratis bagi siswa setiap tingkatan yang mengalami kendala sinyal maupun ekonomi dalam melaksanakan proses belajar Daring. Dengan antar jemput para siswa di wilayahnya.
Menurut Camat Wonoasih, Deus Nawandi, Selasa (4/8), pihaknya telah berkoordinasi dengan sekolah – sekolah di wilayah Kecataman Wonoasih serta warga sekitar. Intinya, bila mereka membutuhkan fasilitas wfi untuk proses belajar dipersilakan menggunakan wifi di Kantor Camat Wonoasih tanpa dipungut biaya alias gratis.
“Di daerah kota wilayah selatan ini kan potensi ketidakmampuan para siswa masalah gadget, masalah koneksi mungkin sangat banyak, ini kami tangkap kemudian kami fasilitasi,” kata Deus.
Sementara itu, Najma, siswa kelas IX di SMP 9 Kota Probolinggo itu mengaku, senang dengan tersedianya wifi gratis ini. Hal itu dapat memudahkan para siswa untuk melaksanakan pembelajaran daring tanpa menggunakan kuota pribadi.
Disisi lain, Najma berharap, Covid 19 segera mereda. Najma dan teman – temannya menginginkan sekolah dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) serta bisa beraktivitas bersama. ”Sebenarnya sudah dijatah kuota internet sama sekolah 2 GB tiap bulan, namun bisa lebih menghemat dengan pakai wifi gratis ini,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan Bhirawa hari ini banyak siswa yang memanfaatkan wifi gratis untuk sekolah Daring. Sekitar 20 siswa mulai SD sampai SMP tampak mendatangi Kecamatan Wonoasih.
Selama masa pandemi Covid 19, sejumlah siswa dituntut untuk belajar dari rumah melalui sistem Daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun, tak sedikit kendala yang dihadapi siswa dalam menjalani sistem belajar ini. Termasuk di Kota Probolinggo. Menyadari hal ini, Kecamatan Wonoasih membuka diri bagi siswa yang membutuhkan jaringan internet gratis.
Najma mengaku, belajar Daring itu ada senang dan ada ruginya. Senang dikarenakan awalnya materi pelajarannya banyak bisa menjadi berkurang. ”Biasanya pelajarannya sampai jam dua siang, ini (pelajaran) sampai jam sepuluh sudah selesai. Kalau ruginya saat pelajarannya sulit dimengerti, apalagi kalau tentang matematika sama IPA, terus tidak bisa kumpul sama teman – teman juga,” terang Najma.
Warga Kelurahan/Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, itu mengaku dengan adanya fasilitas wifi di kantor Kecamatan Wonoasih, membuat akses internet lebih mudah. Sehingga mereka tidak perlu membeli kuota internet lagi. ”Karena tidak ada uang jajan. Tiap bulan saya juga dikasih kuota internet sebesar 2 gigabite. Saat ini lebih menghemat kuota internet, soalnya pakai wifi,” jelasnya.
Di wilayah selatan Kota Probolinggo, ini sangat banyak siswa yang tidak mampu secara ekonomi. Termasuk masalah gadget dan kebutuhan koneksi data. “Jadi ini tangkap, kami fasilitasi, monggo, karena di kecamatan sudah ada koneksi internet. Selain untuk kerja, juga ketika pulsa berlebih, monggo dimanfaatkan masyarakat,” lanjut Deus Nawandi.
Menurutnya kendala para siswa mayoritas kesulitan tidak dapat menggunakan ponsel pintarnya mengikuti daring di TVRI maupun di saluran – saluran lain. Maka fasilitas wifi dan laptop yang ada di kantor, ini dapat mempermudah mereka mengikutinya.
“Sementara yang ikut ada sekitar 20 siswa dari SD dan SMP. Kami sudah koordinasi dengan pengawas SD dan beberapa SD sekitar kecamatan sini (Wonoasih). Monggo, kami terbuka bila mereka butuh. Silahkan bawa anak – anak ke sini, sebenarnya ini kan fasilitas publik untuk kantor, monggo selama dipakai untuk positif,” ungkapnya.
Para siswa saat ini masih mandiri tanpa ada yang mendampingi. Mereka hanya didampingi sejumlah staf kecamatan setempat. ”Siapa tahu minggu depan ada guru yang mendampingi. Intinya saya berharap pandemi berakhir, agar para siswa bisa masuk sekolah lagi,” jelasnya
Hal serupa dilakukan di kelompok informasi masyarakat (KIM) di semua kelurahan yang ada di Kota Probolinggo, sejak masuknya sekolah dengan belajar secara Daring, khususnya bagi siswa yang tidak mempunyai HP dan kesulitan memenuhi kuota internet yang cukup mahal. [wap]

Tags: