Cegah Paham Radikal Meluas, Unesa Bentuk UKM PIB

Rektor Unesa, Prof Nurhasan

Surabaya, Bhirawa
Untuk menekan berkembangnya paham radikalisme di lingkungan kampus, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) gelar dialog kebangsaan yang dihadiri berbagai tokoh. Seperti Kepala Badan Baskesbangpol Provinsi Jatim Jonathan Judianto, Asisten intelijen Kejati Jatim Bambang Gunawan, Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar, Dit Intel Kombespol Tedy Setiadi dan Kolonel Inf Bambang Sudarmanto.
Diungkapkan Rektor Unesa, Prof Nurhasan jika kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai upaya pencegahan dini dalam menangkal berkembangnya gerakan radikalisme. Hasil dari dialog tersebut dikatakannya akan menjadi instrument untuk mencegah berkembangnya faham itu.
“Karena kita melihat embrio radikalisme sudah nampak selama beberapa tahun belakangan ini. Baik dalam bentuk individu maupun organisasi. Aktifitas itu bisa dilihat di hari libur,” ungkap dia, kemarin (6/12).
Sehingga, lanjut dia, melalui dialog ini kami berharap akan menghasilkan formula dan kajian-kajian keilmuan yang strategis untuk menangkal radikalisme di Unesa.
Diakui Prof Nur hasan jika langkah tersebut dilakukan seiring ditemukannya berbagai bukti yang mengarah pada “doktrin” paham radikalisme yang berkedok pendidikan. Targetnya adalah mahasiswa. hampir seluruh fakultas di Unesa terpapar faham ini. “Tapi saat ini yang paling banyak diserang ada di FIO (Fakultas Ilmu Keolahrgaan),” katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya berencana akan mengadakan evaluasi SDM di Unesa. Seperti tendik (tenaga pendidik), dosen maupun mahasiswa.Di samping itu, pihaknya juga akan membentuk UKM Pengawal Ideologi Bangsa (PIB). Dengan mengaktifkan kembali secara sistematis pemahaman ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan (wasbeng) yang akan dimasukkan di setiap mata kuliah.
“Sistemnya nanti ada yang bentuknya akademis yang meliputi forum diskusi, maupun pemberian mata kuliah dan non akademis yaitu bisa seni dan olahraga agar tidak diracuni oleh kelompok mereka (radikal, red),” papar nya. Selain itu, pihaknya juga menerapkan kebijakan bagi CPNS yang ada di Unesa dengan tes materi khusus kebangsaan dan Pancasila sebagai salah satu upaya dalam menjaga NKRI.
Sementara itu, staf ahli Pangdam V Brawijaya Kolonel Infetri Bambang Sudarmanto mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya agar paham radikalisme tidak menyebar secara meluas di kehidupan masyarakat. khususnya generasi penerus bangsa.
“Kita terus lakukan pembinaan dan operasi dalam menjaa kedaulatan NKRI. Melindungi keselamatan bangsa. pemahaman yang kita lakukan selama ini dengan memaksimalkan fungsi-fungsi organisasi di masyarakat,” kata dia. [ina]

Tags: