Cinta Ayah Tak Sepanjang Galah

bukuJudul    : Ayah
Penulis    : Andrea Hirata
Penerbit  : Bentang Pustaka
Tebal    : 412 halaman
Tahun Terbit  : Mei, 2015
ISBN    : 978-602-291-102-9
Peresensi  : Muzayyinatul Hamidia
Mahasiswa S2 Universitas Islam Malang

Sabari bin Insyafi adalah tokoh utama yang dibesarkan oleh seorang Ayah berprofesi sebagai guru Bahasa Indonesia yang pandai berpuisi, Sabari kecil selalu mendengarkan cerita tentang Keluarga Langit dan puisi Merayu Awan dari ayahnya. Menginjak masa SMA, Sabari jatuh cinta pada seorang gadis bernama Marlena binti Markoni, seorang gadis cantik seperti purnama kedua belas. Segala upaya dilakukan Sabari untuk mendapatkan cinta Marlena, namun semua usahanya sia-sia. Marlena tak pernah mengacuhkan cinta Sabari.
Meskipun demikian, Sabari tak pernah berputus asa untuk mendapatkan cinta Marlena, ia tetap mengirimkan surat cinta, tetap menulis puisi, dan terus berprestasi demi mendapatkan perhatian Marlena. Namun lagi-lagi Sabari gagal, Marlena justru berpacaran dengan Bogel Leboy, siswa paling tampan namun sering berbuat kerusuhan di sekolah.
Ukun, Tamat dan Toharun adalah sahabat Sabari dan sering mengingatkannya bahwa gadis di dunia ini tidak hanya Marlena, akan tetapi Sabari tak surut semangat sebab dia selalu berpegang teguh pada pesan ayahnya, bahwa Tuhan selalu menghitung, dan suatu ketika, Tuhan akan berhenti menghitung (halaman 77).
Setelah tamat SMA, Sabari merantau bersama kedua sahabatnya, Ukun dan Tamat ke Tanjong Pandan. Dia bekerja berat membanting tulang. Dia mau tubuhnya hancur karena bekerja, lalu jatuh tertidur lupa diri. Bangun tidur bekerja keras lagi. Semua itu karena ia mulai bertekad untuk melupakan Lena (halaman 113).
Namun Marlena terlanjur melekat di dalam hati Sabari, semua usaha untuk melupakannyapun gagal. Akhirnya Sabari pulang ke kampung halamannya, Sabari kembali mendekati Lena dengan melamar kerja di kantor Markoni, ayah Marlena yang terkenal galak namun tegas. Sabari diterima kerja, dan bekerja sebaik-baiknya, diapun setiap hari bisa melihat Lena, hafal betul warna bajunya, tahu betul jadwal kapan pulang-perginya, dan dengan pria mana saja Lena pergi.
Hingga suatu ketika datanglah keajaiban itu, Tuhan betul-betul berhenti menghitung. Marlena harus segera dinikahi, dan Sabari dengan tulusnya bersedia menjadi Ayah dari anak yang telah ada di dalam perut Marlena. Mereka menikah, Lena melahirkan seorang anak laki-laki diberi nama Zorro. Selama menikah Sabarilah yang mengasuh Zorro hingga berumur tiga tahun . Namun kemudian Marlena menceraikan Sabari dan membawa Zorro pergi jauh. Sabari terpukul atas kepergian Zorro dan diapun menggelandangkan dirinya selama delapan tahun.
Tamat dan Ukun mencari Marlena ke Sumatera atas informasi Zuraida, sahabat Marlena. Akhirnya sabari bertemu dengan Zorro dan Marlena telah menikah lagi. Sabari meninggal dunia, tinggallah Zorro bersama ibunya, tak lama dari meninggalnya Sabari, Marlenapun meninggal dan berpesan kepada Zorro agar dimakamkan di dekat makam Sabari. Begitulah cerita Amiru kepada penulis, zorro kecil yang sangat disayang Sabari.
Novel ini bercerita tentang cinta, persahatan dan kasih sayang seorang ayah, sang penulis mencoba menghadirkan bagaimana sosok seorang Ayah dalam menyayangi dan mendidik anak-anaknya. Sangat pas dibaca oleh semua tingkatan usia terlebih bagi mereka yang akan menjadi calon Ayah.  Selamat membaca!.

                                                                                                    ——————— *** ——————–

Rate this article!
Tags: