Corat-coret – Konvoi Masih Jadi Tradisi di Pengumuman UN

7-FOTO KAKI hil-2005-aksi corat coret lulusan SMA5Pasuruan, Bhirawa
Hasil nilai kelulusan ujian nasional (UN) 2014 tingkat SMA sederajat diumumkan secara serentak secara nasional, Selasa (20/5). Meski sebelumnya dilarang oleh pihak Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota maupun Kabupaten Pasuruan, namun hal itu tidak menyurutkan niat para siswa merayakan kelulusannya.
Aksi corat-coret dan konvoi pun menjadikan pilihan utama bagi pelajar dalam melampiaskan kegembiraannya. Hal itu terpantau di sejumlah ruas jalan protokol di Kota Pasuruan. Para pelajar bahkan sengaja membawa cat pilox dari rumah dan saling menyemprotkan ke seragam masing-masing.
Salah satu siswa SMAN 3 Kota Pasuruan, Much Hilmy mengatakan kegiatan ini hanyalah melampiasakan rasa kegembiraannya selama tiga tahun ia menuntut ilmu. “Kelulusan tak ada gregetnya jika tidak ada aksi coret-coret maupun berkonvoi.
Lagi pula ini hanya sekali seumur hidup. “Melalui kegembiraan ini, saya bersama ratusan siswa di Kota Pasuruan merayakan pesta kelulusan menggunakan sepeda motor,” kata Much Hilmy di sela-sela aksi coret-coret baju dan cat rambut di Taman Kota Pasuruan, Selasa (20/5).
Kepala Dispendik Kota Pasuruan, Suhariyanto menyampaikan pihaknya sudah mengimbau agar aksi coret-coret seragam sekolah sebaiknya tidak menjadi tradisi yang wajib dilakukan pelajar. Selain itu, ia juga mengimbau agar seragam masih layak pakai itu disumbangkan kepada orang membutuhkannya.
“Kami sebelumnya sudah mengingatkan kepada para siswa melalui kepala sekolah agar para siswa tidak melakukan aksi corat-coret. Lebih baik baju mereka disumbangkan saja ke panti asuhan. Tapi jika masih terjadi, bagaimana lagi,” tandas Suhariyanto.
Dispendik Kota Pasuruan hanya bisa berkoordinasi dengan petugas dari Polres Pasuruan Kota. Upaya itu hanya untuk mengantisipasi konvoi pelajar dari hal-hal yang tidak diinginkan, utamanya di jalan protokol-protokol di Kota Pasuruan.
“Pihak kepolisian sudah menempatkan petugas di sejumlah lokasi di Kota Pasuruan yang dianggap dijadikan lokasi konvoi para pelajar. Kami menghimbau kepada para siswa untuk tetap mematuhi peraturan lalu lintas. Jangan sampai melakukan kegiatan di luar ekspektasi seperti pesta miras atau kegiatan negatif lainnya,” tambah Suhariyanto.
Data Dispendik Kota Pasuruan menyebutkan siswa SMA/MA/SMALB/SMK yang mengikuti UN sebanyak 3.812. Dari ribuan siswa tersebut, tingkat kelulusan di Kota Pasuruan lulus seratus persen. Hal sama juga terjadi di Kabupaten Pasuruan.
“Alhamdulillah di Kota Pasuruan lulus seratus persen. Semuanya itu selain berkat dukungan dari orang tua, semuanya itu juga berkat dukungan dari para guru disekolah yang berjuang penuh demi anak didiknya lulus,” kata Suhariyanto.
Adapun nilai tertinggi UN di Kota Pasuruan diraih oleh Dwi Rumdiani dari SMAN 1 Kota Pasuruan dengan nilai 51,65. Sementara di Kabupaten Pasuruan juga diraih oleh Rakhmatulooah Abdul Aziz dari SMA Al- Ma’hadul Islami Beji dengan nilai 53,20. [hil]

Keterangan Foto : Sejumlah siswa SMAN 3 di Kota Pasuruan mengekspresikan keberhasilannya dengan cara mencorat-coret baju dan cat rambut di Taman Kota Pasuruan, Selasa (20/5). Data Dispendik menyebutkan dari ribuan siswa yang mengikuti UN SMA sederajat, tingkat kelulusan di Kota maupun Kabupaten Pasuruan lulus seratus persen. [hilmi husain/bhirawa]

Tags: