Cuaca Ekstrim Nelayan Diimbau Tak Melaut

Ombak Disertai angin kencang nelayan Probolinggo dihimbau tidak melaut.

Ombak Disertai angin kencang nelayan Probolinggo dihimbau tidak melaut.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Hembusan angin barat laut sejak sepekan terakhir ini menerjang dipantai utara Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, membuat seluruh nelayan dan puluhan kapal bersandar di bibir pantai karena tidak melaut. Mereka ketakutan melaut, mengingat gelombang ombak dan angin cukupbesar, sehingga para nelayan istirahat melaut.
Dengan konkdisi ini, ikan pun sulit untuk di dapat. Diperkirakan ombak yang berhembus sekitar 2,5 meter. Untuk sementara ini seluruh nelayan yang ada di himbau untuk tidak melaut. Hal ini diungkapkan Puji Suwito, selakun koordinator dan pelaksana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paiton, Kamis (1/12).
“Sudah seminggu ini angin barat laut menenerjang pantai Paiton, jadi kami instruksikan kepada seluruh nelayan disini untuk sementara tidak melaut. Karena kalau dipaksakan dalam kondisi seperti ini, maka sangat berbahaya dan bisa-bisa kapal mereka karam,”ujar Suwito.
Menurut versi nelayan dan pengamatan seperti biasanya, jika angin barat laut menerjang lanjut Suwito, tidak cukup 1 atau 2 hari, bisa-bisa 10 sampai 40 hari. Dari kondisi seperti ini membuat tangkapan ikan laut kehabisan stok, tidak bisa memasok ke pedagang ikan laut di pasaran, sehingga harga ikan laut saat ini harganya melonjak.
Bahrudin, salah satu nelayan setempat mengaku, sudah sepekan ini dirinya dan nelayan lainnya tidak melaut, karena gelombang ombak yang disertai angin yang kencang. Bahkan terkadang setelah ditengah laut di hantam badai saat cuaca buruk. “Terpaksa kami gak kerja melaut karena takut, mau gimana lagi, ombak dan anginnya seperti ini. Ya, kami kerja seadanya dulu sementara ini untuk kebutuhan sehari-hari.
Senada dikatakan Torawi, sementara ini dirinya hanyamemperbaiki jarong ikan saja, karen untuk melaut itu kata dia, tidak mungkin.,”Beginilah mas, terkadang sebulan kami tidak melaut kalau sudah di terjang ombak dan angin barat laut. Kerja sampingan aja dulu,”akunya.
Sementara parapedagang ikan laut di pasar-pasar tradisional diKabupaten Probolinggo, setiap hari mengantri menunggu nelayan datang dari tengah laut. Namun, semua itu sia-sia, karena yang tunggu tidak melaut, terpakasa mereka kembali tidak membawa ikan laut.
Saat ini stok ikan laut segar terus mengalami penurunan. Pasalnya cuaca buruk yang tak menentu, khususnya di perairan laut utara Probolinggo, harga ikan segar melambung.
Seperti ikan kakap yang dulunya seharga Rp 40 ribu kini menjadi Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu perkilogramnya. Untuk ikan tongkol yang dulunya seharga Rp 20 ribu kini menjadi Rp 25 hingga Rp 30 ribu perkilogramnya. Itupun stok ikan belum tentu ada.
Pada bulan Nopember hingga akhir Desember mendatang, wilayah Probolinggo dilanda angin gending. Dipastikan pada bulan ini hasil tangkapan ikan tak seperti bulan sebelumnya.
Menurut Tomy salah satu pedagang ikan segar di Paiton, sejak musim angin gending pasar ikan sepi. Bahkan yang berjualan hanya beberapa orang saja. Padahal saat ini permintaan pembeli meningkat tajam, tambahnya. [wap]

Tags: