Daerah Perkotaan dan Sanitasi Rawan Terjangkit DBD

9-mut-dbdBojonegoro, Bhirawa
Musim kemarau basah, Aedes Aegypti, nyamuk penular virus dengue penyebab demam berdarah masih harus diwaspadai. Daerah perkotaan dan sanitasi tersumbat paling rentan dengan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
“Trennya di daerah perkotaan yang perlu diwaspadai, karena sanitasi tersumbat dan jumlah penduduknya padat, sehingga penularannya lebih gampang,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, dr Hernowo, Rabu (27/7).
Dia menjelaskan, pada bulan ini jumlah DBD mengalami penurunan. Namun, nanti ketika bulan Oktober-Desember akan mengalami kenaikan lagi, karena sudah masuk musim penghujan. Untuk itu semua masyarakat harus mengantisipasi penyebaran DBD dengan gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
Memasuki musim penghujan memang masanya telur-telur nyamuk dengue menetas. Hernowo menyarankan masyarakat harus melakukan 3M plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur benda-benda yang sekiranya bisa menampung air dan menutup plus perilaku hidup sihat.
“Penampungan air, dispenser, tempat minum burung, bak mandi,itu yang biasa menjadi tempat nyamuk bertelur. Bak mandi kuras dan sikat semua, karena telur nyamuk biasanya menempel di sepertiga dari permukaan bak mandi,” ujarnya. [bas]

Tags: