Dampak Kebijakan Zonasi, Sekolah Swasta Favorit Menjadi IncaranDampak Kebijakan Zonasi, Sekolah Swasta Favorit Menjadi Incaran

Siswa dan siswi diantarkan kedua orang tuanya mendaftar di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Dampak penerapan kebijakan zonasi pemerintah kepada siswa baru tahun ajaran 2019/2020 tentunya sekolah swasta dengan kualifikasi baik sangat diuntungkan. Sebab banyak siswa dengan hasil nilai Ujian Nasional tinggi ternyata tak dapat diterima di sekolah negeri yang dituju, sehingga siswa itu memilih sekolah swasta dengan kualifikasi baik, diantaranya SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya.
Menurut Kepala Smamda, Ustadz Astajab, Tahun ajaran 2019/2020 targetnya mendapatkan 12 kelas, tiga kelas Program Internasional, sedangkan sembilan kelas program reguler. Dari 12 kelas itu pagunya sekitar 370 siswa. Kini yang mendaftar sudah sekitar 450 lebih dan dari yang telah mendaftar itu sudah diseleksi. Yang memenuhi kualifikasi Smamda inilah yang akan diterima
Tes seleksi masuk Smamda meliputi, wawacara, kemampuan akademik (tes tulis), sedangkan untuk Program Internasional ada tambahan tes toefl (Kemampuan Berbahasa Inggris). Seleksi sesuai dengan ketentuan sekolah. Siswa baru yang mendaftar di Smamda terbanyak terdampak akibat Kebijakan Zonasi yang diterapkan pemerintah ini tahun ini dan nilainya juga cukup baik.
“Jadi saya melihat fenomena tahun ini yang mendaftar di Smamda yang nilainya lebih tinggi itu lebih banyak daripada tahun lalu. Calon siswa yang mendaftar saya lihat beberapa hari ini nilainya tinggi – tinggi,” kata Ustadz Ustajab.
Pendaftaran di Smamda pada pekan lalu sudah memasuki gelombang III jalur khusus. Jalur khusus ini akan ditutup bila sewaktu-waktu pagu sudah terpenuh dan memenuhi kualifikasi maka pendaftaran akan ditutup. Biasanya akan ada cadangan satu kelas. Sebenarnya kalau pendaftar dengan kebutuhannya sudah melampaui jauh, sebab pagunya sebanyak 370 sudah terpenuhi karena yang mendaftar sudah lebih dari 450 siswa.
Untuk Rombongan Belajar (Rombel) Program Internasional berjumlah 25 hingga 30 siswa dikalikan tiga kelas, ditambah kelas bahasa sekitar 25 siswa sehingga total berjumlah 100 siswa. Dan siswa 270 siswa untuk program reguler. Ustadz Ustajab berharap, untuk tahun ajaran 2019/2020 ini akan memperoleh siswa yang banyak dan nilai ujian nasionalnya baik, serta mempunyai kemampuan akademik dan non akademik yang baik.
“Dampak penerapan kebijakan zonasi ini sekolah – sekolah swasta favorit dengan kualitas baik sangat diuntungkan. Sebab meski seorang siswa nilai ujian nasionalnya baik, tetapi jarak dari rumahnya ke sekolah jauh maka kecil sekali bisa diterima di sekolah negeri yang dipilih atau dituju. Sehingga mereka lebih baik memilih bersekolah di sekolah swasta yang baik dan berkualitas,” tandasnya. [fen]

Tags: