Daftar Ulang PPDB Hari Ini

Tingkatkan Mutu dan Kualitas Swasta Melalui Manajemen Berbasis Sekolah
Surabaya, Bhirawa
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di jenjang SMA/SMK negeri di Jatim, di tutup Jumat ( 21/6) jam 23.59 WIB. Sehingga yang diterima melalui jalur offline dan online harus mendaftar ulang hari ini hingga tanggal 25 Juni mendatang.
Plt Dindik Jatim, Hudiyono mengatakan peserta didik baru yang diterima melalui seleksi wajib mendaftar ulang dengan menyertakan bukti tanda diterima, nilai ujian nasional dan kartu keluarga. “Jika tidak melakukan pendaftaran maka, peserta dianggap mengundurkan diri,” ujar dia.
Dikatakan pria yang juga Kepala Biro Kesos, penyelenggaraan PPDB di Jatim telah melalui proses yang cukup panjang. Berbagai masukan dan aspirasi wali murid ditampung oleh pihaknya. Terutama terkait penggunaan nilai ujian nasional dalam sistem seleksi zonasi. Namun, di sisi lain aturan sesuai Permendikbud no 51 tahun 2018 tentang PPDB harus dipatuhi.
“Bu Gubernur Khofifah sudah mengakomodasi nilai ujian nasional dengan kuota 20 persen. Ini sudah bagus,”jelas dia.
Bahkan Gubernur Jatim, Khofifah menyatakan permohonan maafnya lantaran kuota daya tampung SMA negeri khususnya di Surabaya juga terbatas. Jika ada tambahan pagu, itu karena ada beberapa siswa yang sebelumnya tidak naik kelas. “Pagu bisa berubah sesuai peserta didik yang tidak naik kelas,”ujarnya.
Sementara bagi para siswa yang belum tertampung di SMA/SMK negeri bisa mendaftar ke SMA/SMK swasta. Maupun ke madrasah Aliyah negeri ataupun swasta.
Terkait sekolah swasta, menurut Hudiyono kualitasnya tidak kalah dengan negeri. Kendati begitu pihaknya memahami jika ada kesenjangan sekolah. baik dari mutu maupun kualitas sarana-prasarana. Tantangan tersebut yang kemudian akan menjadi pekerjaan rumah bersama.
“Zonasi ini kan targetnya pemerataan mutu dan kualitas sekolah. Diharapkan dengan begitu tidak ada lagi sekolah unggulan maupun pinggiran,”terang dia.
Oleh karena itu, guna meningkatkan pemerataan mutu dan kualitas sekolah pihaknya mendorong untuk dilakukannya pendampingan manajemen berbasis sekolah. Di mana nantinya, sekitar 40 persen sekolah dengan kategori sangat baik, akan bertanggung jawab pada 60 persen sekolah swasta lainnya.
“Jadi mereka akan bergotong royong, bekerjasama dalam tata kelola SMA. Satu SMA akan mendampingi 4 sampai 5 sekolah,”ujar dia.
Dengan cara seperti itu, pihaknya menilai jika program tersebut akan berdampak terhadap manajemen sekolah. ada beberapa aspek yang nantinya kana difokuskan dalam program tersebut. Mulai tata kelola administrasi hingga manajerial. Pengimbasan juga mencakup tata usaha keuangan, perpustakaan dan sebagainya.
“Kita akui disparitas dalam manajemen (sekolah) ini sangat tinggi karena persoalan tim. Sehingga harus ada pendampingan,.” Tutur dia.
Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah pendampingan kurikulum, peningkatan sumber daya manusia dalam hal ini terkait kualitas guru. Dari sisi kuantitas pelatihan guru, kata Hudiyono, pihaknya akan memanfaatkan jejaring melalui musyarawarah guru mata pelajaran (MGMP). Jejaring itu, akan diperluas ke sekolah binaan.
“Hal itu perlu dilakukan secara standart. Bagaimana membuat kaidah alat ukur soal dan sebagainya. Ini perlu pendampingan,”jelas Hudiyono.
Hal yang sama juga terkait mutu sarana dan prasarana. Ditegaskan Hudiyono kesenjangan dalam hal mutu sarana dan prasarana juga akan dibenahi. Termasuk, melalui kerjasama anatara sekolah binaan dan sekolah yang menjadi pengampu.
“Melalui zonasi dan pendidikan tistas (gratis-berkualitas), ia berharap mutu sekolah bisa meningkat. Sehingga bisa terjadi peningkatan mutu pendidikan di Jatim. Dan pendidikan manajemen berbasis sekolah harus diwujudkan. Karena swasta juga akan mendapatkan subsidi itu,”pungkas dia. [ina]

Rate this article!
Tags: