Dampak Kekeringan, Harga Jagung Melambung Tinggi

Salah satu warga Dusun Paras, Desa Rejosalam, Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan saat mengeringkan jagung di wilayahnya, Selasa (20/10).

Salah satu warga Dusun Paras, Desa Rejosalam, Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan saat mengeringkan jagung di wilayahnya, Selasa (20/10).

Pasuruan, Bhirawa
Kekeringan membawa dampak besar. Selain warga terpaksa mengkonsumsi air dari sisa-sisa air disungai yang mulai mengering, lahan pertanian pun juga menjadi imbasnya lantaran kesulitan mendapat pasokan air tanah.  Misalnya, turunnya komoditas jagung akibat kekeringan membuat harga jagung semakin mahal.
Salah satunya petani jagung di Dusun Paras, Desa Rejosalam, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, Sulatri (41) menyampaikan buntut kekeringan membuat harga jagung melejit. Jika sebelumnya harga jagung Rp4.000 per kilogram, kini menjadi Rp5.000 per kilogram.
“Naik Rp1.000 per kilogramnya. Harga jagung saat ini mahal karena pengaruh kekeringan yang melanda desa kami. Rp5.000 per kilogram itu jagung dalam kondisi baru panen,” tandas Sulatri, Selasa (20/10).
Sedangkan jagung yang sudah di kelupas dari Rp5.000 per kilogram menjadi Rp6.000 per kilogram. “Kami menjual ke tengkulak untuk yang sudah terkelupas Rp6.000 per kilogram. Jagung ini untuk pakan ayam ataupun burung merpati,” jelas Sulatri.
Berdasarkan pantauan di pasar besar di Kota Pasuruan, harga jagung yang sudah dikelupas juga mengalami kenaikan. Kenaikan itu dipicu karena pengaruh kekeringan yang panjang. “Kenaikan jagung yang terkelupas ini cukup drastis dalam tiga pekan terakhir ini. Sebelumnya dari Rp5.400 per kilogram menjadi Rp5.900 per kilogram. Kemudian, beranjak dari Rp5.900 per kilogram menjadi Rp7.000 per kilogramnya. Katanya pengepul, imbas kekeringan sehingga harganya pun naik,” tandas Miyanti, salah satu pedagang di pasar besar di Kota Pasuruan. [hil]

Tags: