Sutopo Purwo Nurgroho
Sutopo Purwo Nurgroho
Siapa yang tak kenal Sutopo Purwo Nugroho. Namanya sangat familiar akhir-akhir ini, saat Indonesia tengah dirundung musibah bencana. Sutopo selalu terdepan memberikan informasi terbaru seputar bencana kepada masyarakat lewat media massa. Sehari-hari, Sutopo memang mengemban tugas sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Di tengah kerja kerasnya menyiapkan data-data akurat soal bencana, siapa sangka dia kini juga tengah bergulat dengan penyakit mematikan, kanker paru-paru. Dukungan, doa dan simpati pun mengalir dari berbagai kalangan, agar Sutopo tabah dan sabar menghadapi penyakit ini. Salah satunya support itu datang dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Cerita pertemuannya dengan Risma ini dibagikan Sutopo lewat media sosialnya.
“Bertemu dengan Bu Risma, beliau langsung menyambut saya. ‘Pak Sutopo harus semangat dan cepat sembuh. Banyak masyarakat yang menunggu informasi Pak Sutopo saat bencana’,” kata Sutopo mengutip ulang pernyataan Risma lewat akun Twitter @Sutopo_PN.
Sutopo terkesan oleh keramahan dan perhatian Risma terhadap penyakit kanker paru yang dialaminya. “‘Saya kirim obat, ya. Banyak orang yang sembuh kanker minum itu’, kata Bu Risma. Sungguh baik hati Bu Risma,” demikian cuitan Sutopo.
Alumnus Universitas Gajah Mada dan Institut Pertanian Bogor ini pun sontak merasa terkesan dengan pertemuan pertamanya dengan Risma. Sutopo tak menyangka Risma memiliki keakraban dan kebaikan hati yang begitu tulus untuknya. “Saya kaget. Baru pertama bertemu langsung akrab begitu. Sungguh mulia dan baik hati Bu Risma. Terima kasih Ibu Risma,” pungkas Sutopo.
Meski sakit, Sutopo tetap beraktivitas dan sigap memberikan informasi terkini soal bencana. Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDI) memberikan penghargaan kepada Sutopo sebagai Inspirator Terbaik 2018 karena Sutopo dinilai menjadi inspirasi bagi para penyintas kanker.
“Saya selalu bilang, kankerku, jangan sakiti aku. Kita sama-sama makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Silakan tetap ada di dalam tubuhku, mungkin kamu memang ditugasi supaya aku selalu ingat beribadah, mendekatkan diri kepada-Nya dan mengurangi dosa. Aku berterima kasih sudah diingatkan, tapi tolong jangan sakiti saya. Tetap di situ saja dan jangan menyebar,” katanya. [iib]
