Demo Kantor Disnaker Jombang, Buruh Tolak Pertemuan IMF-Bank Dunia

Aksi demo GSBI Jombang di depan Kantor Disnakertrans Jombang, Jumat siang (12/10). [Arif Yulianto/ Bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Sejumlah buruh Jombang yang tergabung dalam Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Jombang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jombang, di Jalan Raya KH Wahid Hasyim, Jombang, Jumat siang (12/10). Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan yang salah satunya adalah menolak adanya pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (Bank Dunia) di Bali.
Mereka menilai, adanya pertemuan tersebut akan berdampak pada kehidupan para buruh di Indonesia. Mohammad Munadi (40) salah satu pendemo mengatakan, adanya perundingan IMF-Bank Dunia tersebut akan menyengsarakan kaum buruh.
“Ada salah satu pimpinan negara asing itu (mengatakan) untuk menyumbang dana. Padahal itu bukan suatu sumbangan, namun pinjaman yang nantinya harus dikembalikan dengan bunga,” ujar Munadi saat diwawancarai sejumlah wartawan di sela demo, Jumat (12/10).
Munadi menambahkan, dampak dari perjanjian dalam perundingan IMF-Bank Dunia kepada buruh adalah, nasib buruh akan makin sengsara.
“Otomatis dari pihak World Bank menawarkan uang ke pemerintah, otomatis akan ada penekanan bagi tiap-tiap perusahaan. Dan perusahaan akan menekan kaum buruh. Dengan adanya penekanan itu, maka buruh akan mengalami kesengsaraan,” papar Munadi.
Dicontohkan Munadi, jika perusahaan mendapatkan penekanan, perusahaan tersebut pasti akan melakukan pengurangan tenaga kerja termasuk katanya akan berdampak pada persoalan pengupahan.
“Akan mengadakan karyawan ‘Outsourching’, itu yang diresahkan oleh buruh sekarang,” tandas Munadi.
Selain menolak perundingan IMF-Bank Dunia di Bali yang dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif kepada kaum buruh, aksi GSBI Jombang juga menyuarakan 10 tuntutan lainnya, diantaranya seperti menolak kenaikan premi BPJS, meminta pencabutan SK Menteri Perindustrian Nomor 620 Tahun 2012 tentang penetapan 38 industri dan 10 kawasan industri sebagai vital nasional dan yang lainnya.
Saat sejumlah peserta aksi melakukan orasi di depan Kantor Disnakertrans Jombang, beberapa perwakilan buruh diterima dan terjadi audensi dengan Kepala Disnakertrans Jombang, Heru Widjajanto.
Usai audensi, Heru menjelaskan, pihaknya menyampaikan kepada perwakilan buruh saat audensi bahwa, pemerintah pusat sudah melakukan berbagai upaya dan kajian dalam rangka penghematan keuangan negara.
“Alhamdulillah teman-teman (buruh) sudah memahami,” singkat Heru. (rif)

Tags: