Desa Kebobang Kabupaten Malang Masuk Penilaian Desa Pro Iklim

Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin saat menerima cinderamata dari Sekda Kab Malang Didik Budi Muljono, di Pendapa Agung Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang telah mendapatkan pujian dan apresiasi oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga,(TP PKK) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Arumi Bachsin, karena desa tersebut mampu mengembangkan Kelompok Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (Asman Toga) dan Akupresure yang merupakan teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok.
Selain itu, istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, juga memuji Kepala Desa (Kades) Kebobang yang telah mengembangkan budidaya Asman Toga dan Akupresure diempat dusun, di wilayah desa setempat. Sehingga dengan budidaya tersebut, maka Desa Kebobang bisa mengikuti penilaian Lomba Desa Pro Iklim.
Menurut, Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin, saat berada di Pendapa Agung Kabupaten, Kamis (22/8), kepada wartawan, dirinya telah memberikan apresiasi pada Desa Kebobang, yang mana telah mampu mengembangkan budidaya tanaman obat keluarga atau Asman Toga dan Akupresure. Sehingga dengan mengembangkan budidaya tanaman obat keluarga dan teknik pengobatan trsdisional Tiongkok, maka membawa nilai positif pada masyarakat, karena mempunyai ikonik budidaya tanaman obat.
Apalagi, lanjut dia, keberadaan Asman Toga dan Akupresure di Desa Kobobang sudah dikembangkan diempat dusun, diantaranya Dusun Tumpakrejo terdapat anggrek, Kebobang terdapat asman melati dan matahari, dan di Dusun Kedungrejo  asman mawar. Selain itu juga ada cafe toga. “Kami memberikan apresiasi luar biasa atas semangat pada masyarakat Kebobang. Sehingga akan mampu meningkatkan perekonomian dan penguatan daya dukung lingkungan hidup,” terangnya.
Arumi berharap, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memperbanyak untuk mengembangkan Asman Toga dan Akupresure. Karena tanaman obat tersebut akan menjadi pemasukan tambahan bagi masyarakat desa. Sehingga dengan memperbanyak banyak tanaman obat itu, akan tercipta hidup sehat dan juga memilki kualitas hidup baik, yang hal itu kita inginkan semua.
Ditegaskan, dengan semakin banyak dusun yang menanam Asman Toga dan Akupresure, secara otomatis tingkat perekonomian warga juga ikut terangkat. Apalagi tanaman obat tersebut tidak hanya sebagai obat saja, tipi bisa menghasilkan olahan yang bisa dipasarkan ke masyarakat lainnya. Karena sekarang ini semuanya sudah mulai back to nature. “Mari kita awali dengan tanaman toga ini, dan sejak dahulu, Indonesia terkenal dengan rempah-rempahnya, diantaranya, Jahe, kunyit, dan laos. Jika di luar negeri harga rempah-rempah tersebut harganya sangat mahal, namun dibandingkan di Indonesia, harganya sangat murah,” paparnya.
Arumi menambahkan, salah satu aspek Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dinilai adalah kesehatan dan kualitas hidup masyarakatnya. Jika  masyarakatnya gampang sakit-sakitan, maka tidak produktif. Sehingga mengakibatkan IPM dan kualitas hidupnya pasti menurun. Bahkan ada masyarakat yang bilang, jika Puskesmas itu bukan untuk mengobati orang sakit, Namun mengajarkan dan memfasilitasi masyarakat mencegah penyakit itu sendiri.
“Ternyata penyakit yang di alami semuanya, di luar penyakit genetik atau penyakit penuaan, karena banyak yang disebabkan pola hidup yang tidak sehat. Sehingga dengan faktor pola hidup tidak sehat itulah, penyebab datangnya penyakit,” pungkas dia. [cyn]

Tags: