Di Kota Sidoarjo Mulai Menjamur Sex Shop

Petugas Satpol PP Sidoarjo membongkar papan nama sex shop yang berada di pinggir jalan raya di wilayah Kota Sidoarjo. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Meski Kab Sidoarjo termasuk Kota Santri, tapi keberadaan sex shop beberapa waktu ini mulai menjamur di beberapa tempat. Tahun 2016 lalu sudah pernah ditertibkan Satpol PP Sidoarjo, tapi tahun 2017 ini Satpol PP kembali menertibkan karena kembali marak.
Jumat (31/3) akhir pekan lalu, Satpol PP Sidoarjo menertibkan sejumlah papan nama sex shop di sejumlah tempat. Seperti di pinggir Jl Raya Gelam, Bligo dan Sumorame, Kec Candi. Juga di Jl Sunandar Priyo Sudarmo, Sidoarjo Kota dan di pinggir Jl Raya Buduran. Petugas membongkar dan menyita papan nama, neon box dan stiker di tempat mereka. Petugas juga menyisir di Jl raya Gedangan, Waru, Taman dan Krian. Wilayah Kecamatan lain akan disisir dan diterttibkan secara bertahab.
Kabid Penegakan Perda Satpol PP Sidoarjo, Hari Sucahyono SH MSi, mengakui pada penertiban kemarin yang ditertibkan petugas masih hanya papan nama dari sex shop saja dan pembinaan kepada penjual, supaya tidak mengulangi kembali.
”Penertiban ini dilakukan karena yang dijual itu tidak ada izinnya, nanti tetap diteruskan, saat kita melakukan operasi gabungan, semuanya akan disita, apakah itu barang-barangnya dan penjualnya akan kita angkut semua,” jelas Hari usai melakukan penertiban.
Menurut Hari, di tempat sex shop petugas tak menemukan barang bukti alat bantu seks. Karena barang-barang itu dikirim kepada konsumen, bila sudah ada kesepakan dan sudah membayar. Di sex shop hanya ada gambar-gambarnya saja.
Barang-barang yang dipakai untuk alat bantu sex itu, kata Hari, mayoritas berasal dari Luar Negeri yakni diimport dari Cina. Keberadaannya tak ada izin dari Badan POM (pengawasan Obat dan Makanan). Sehingga sangat rentan membahayakan bagi konsumen yang tidak tahu.
Penertiban kemarin, disampaikan Hari berjalan lancar. Saat penertiban sex shop, penjual sembunyi dan lari. Bahkan ada penjual yang menurut petugas berpura-pura sebagai tetangga dari sex shop yang ditertibkan itu.
Disampaikan Hari, untuk operasi gabungan selanjutnya, ia tidak menyebutkan kapan waktunya, tapi yang jelas akan dilakukan secara mendadak. Di wilayah Kota Sidoarjo kini mulai marak adanya sex shop. Ini tidak lepas dari perkembangan daerah sebagai daerah urbanisasi , serta tidak lepas pengaruh dekat dengan kehidupan Kota Metropolis Surabaya.
Ditegaskan Kepala Dinas Kab Sidoarjo, dr Ika Harnasti, alat bantu seks yang dijual di sex shop itu, memang tidak boleh dijual belikan kalau tidak ada izinnya. Tetapi ia tidak sempat menyampaikan, apakah di Kota Sidoarjo sudah ada warganya yang menjadi korban dari pemakaian alat-alat bantu seks itu.
Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindag Kab Sidoarjo, Dra Dana Riawati MSi, juga menambahkan kalau keberadaan penjualan alat-alat bantu seks di Kota Sidoarjo itu, semuanya illegal, karena selama ini tidak ada izin dari manapun.
Untuk membahas dan menindaklanjuti maraknya sex shop di Kota Sidoarjo, pihaknya akan mengagendakan pada Senin (3/4) ini, untuk duduk bersama berkoordinasi dengan Satpol PP, Dinkes, Badan Penanaman Modal dan PTSP Kab Sidoarjo.
Dan tentu saja, kata Dana, akan melibatkan UPTD Perlindungan Konsumen Prov Jatim. Karena saat ini masalah perlindungan konsumen, telah ditarik menjadi kewenangan provinsi, sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 23 tahun 2014. [kus]

Tags: