Dibantu Kapolres Probolinggo, Emy Kini Dapat Penanganan Medis

Emy saat dikunjungi kapolres Probolinggo kota AKBP Alfian Nurrizal.

(Penderita Tumor Rahim Ganas)
Probolinggo, Bhirawa
Lengkap sudah penderitaan Dewi Astuti (50) yang dikenal dengan Emy dan Bebun (58). Selain tidak memiliki rumah, pasangan suami istri (Pasutri) yang tidak dikaruniai anak ini, didera sakit parah.
Bebun menderita stroke hingga tak dapat bergerak, sedang istrinya diserang tumor ganas, Emy kini dapat penanganan medis di rumah sakit umum daerah (RSUD Dr. Moh. Saleh kota probolinggo setelah 4 tahaun menderita.
Pada Sabtu (7/4) siang, Pasutri yang numpang di rumah Mujiono (52), adiknya, di Jalan Soekarno-Hatta, Gang Mangga RT 2 RW 3 Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, itu bisa tersenyum. Sebab, keduanya mendapat bantuan sembako dan diupayakan kartu BPJS oleh Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurrizal.
Menurut Jatmiko ketua RT.2/RW.3, Senin 9/4 menuturkan, sekitar 4 tahun lalu, Emy ada masalah dengan rahimnya. Setahun setelah rahimnya diangkat melalui operasi, muncul benjolan di dekat alat kelaminnya, tepatnya di paha kiri bagian atas.
Benjolan sebesar kentang itu terus membesar hingga pecah dan muncullah daging putih seperti otak manusia. “Daging putih persis otak. Itu terus menjalar hingga membesar. Sekarang besarnya kayak piring makan,” katanya.
Jatmiko berharap, Pemkot membantu biaya operasi pengangkatan daging di bagian parut bawah Emy. Mengingat, Pasutri tersebut sudah tidak memiliki apa-apa. Dan warga, serta keluarganya sudah tidak mampu membantu.
“Jumat kemarin Emy dibawa ke RSUD dr M Saleh. Karena kondisinya mengkhawatirkan. Ia harus diinfus, karena ia tidak mau makanan dan minuman. Sejak sakit, sampai sekarang Pemkot belum menjenguk,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati akan berkoordinasi secepatnya agar Babun, 55, yang terkena stroke dan Dewi Astutik alias Emy, 50, yang disebut menderita kanker, mendapat Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sebab, pasangan suami istri (pasutri) itu, belum pernah mendapat fasilitas KIS.
Pihaknya tidak akan diam saja menyikapi kasus Babun-Emy. Segala keperluan medis yang dibutuhkan untuk kesehatan keluarga itu, akan dibantu. Termasuk mendapat KIS. “Dari data yang ada, mereka tidak memiliki KIS. Karena itu, kami akan bantu berkoordinasi dengan BPJS. Sehingga, keluarga tak perlu bingung untuk biaya perawatanya,” terangnya
Pihaknya menurut Ninik juga akan melapor ke Wali Kota Probolinggo Rukmini tentang kondisi warga Jalan Soekarno-Hatta, Gang Mangga, RT 3/RW 2, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan itu. Untuk selanjutnya, terus memantau kondisi Babun-Emy.
Sedangkan untuk penanganan medis Emy, pihaknya menyerahkan pada tim medis rumah sakit. “Jika memang perlu dirujuk ke rumah sakit tipe A, maka disegerakan demi kesembuhannya,” tandasnya.
Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal, mengatakan pada Sabtu 7/4 pihaknya mendatangi rumah yang ditinggali Babun. Kapolresta yang datang bersama rombongan, juga membawa tim medis kepolisian.
Polresta juga memberikan sejumlah bantuan. Mulai popok, makan dan minuman. Usai mengunjungi Babun, Kapolresta langsung menjenguk Emy di ruang isolasi RSUD dr. Moh Saleh. Keadaan Emy mulai membaik. Kondisi tubuhnya lebih segar. Emy juga bisa ngobrol dengan Kami, paparnya.
“Kami hanya bisa bantu sedikit. Tapi yang jelas, kami akan berkoordinasi dengan Dinkes agar yang bersangkutan segera mendapat penanganan medis yang baik. Salah satunya agar cepat mendapatkan KIS,” terang Alfian.
Biaya pengobatan Emy sendiri, saat ini ditalangi rumah sakit, sambil menunggu kartu BPJS selesai diurus. Menurut dokter jaga Indris, penyakit Emy belum diketahui. Pihaknya masih menunggu dokter spesialis bedah. Selain itu, hasil diagnosanya belum turun. Indris juga belum tahu, apakah nanti Emy harus dirujuk ke rumah sakit tipe A atau tidak, tambahnya.(Wap)

Tags: