Diknas Jombang Mulai Cek Rumah Bung Karno Kecil di Ploso

Pondasi rumah Bung Karno kecil di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang (Dok/ Arif Bhirawa Jombang)

Jombang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang diketahui telah mulai melakukan pengecekan ke lapangan di lokasi rumah Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Ir Soekarno (Bung Karno) di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang, Rabu (21/08). Dari dua dokumen yang ada yakni tulisan tangan Raden Soekeni Sosrodihardjo (ayah Bung Karno) dan register pendaftaran sekolah Bung Karno di THS Bandung, di duga kuat Bung Karno lahir di rumah tersebut. Sayangnya, saat ini rumah tersebut tinggal pondasi dan kayu-kayunya karena roboh sekitar lima tahun yang lalu.
Hal itu terungkap saat beberapa wartawan mewancarai Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Sugeng, di kantornya, Rabu siang (21/08).
“Setelah kemarin itu mendapatkan informasi bahwa Ibu Bupati (Jombang) sangat perhatian dengan masalah sejarah dan budaya, di mana peninggalan Bung Karno yang ada di Ploso ini, perlu dinyatakan kebenarannya. Kami menugaskan Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman, Pak Amin, untuk menyatakan ke lokasi,” papar Sugeng.
Sugeng melanjutkan, dari situlah nanti pihaknya akan melakukan pengkajian dan penelitian lebih dalam tentang sejarah Bung Karno di rumah tersebut. Meski begitu, saat ini pihaknya masih belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut karena pada saat diwawancarai, petugas yang ditugaskan ke lapangan belum kembali ke kantor untuk memberikan laporan lebih detail tentang hasil pengecekan tersebut.
“Setelah nanti Pak Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman dari sana (Ploso), baru nanti kita bisa menginformasikan kebenaran dari informasi bahwa di Ploso itu ada peninggalan Bung Karno masa kecil,” tambah Sugeng.

Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Sugeng saat diwawancarai wartawan, Rabu siang (21/08).
[Arif Yulianto/ Bhirawa].

Seperti diberitakan sebelumnya, pada tanggal 16 Agustus 2019 malam, warga Desa Rejoagung, Ploso Jombang melakukan peringatan malam Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Bangsa Indonesia di atas pondasi Rumah Bung Karno kecil di Gang Buntu, desa setempat. Pada acara tersebut warga juga mengadakan doa bersama dan mengganti nama Gang Buntu itu menjadi Gang Bung Karno.
Saipul (54), Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat mengatakan, diadakannya tasyakuran di tempat tersebut bertujuan untuk mengenang jasa-jasa Bung Karno dan ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa, dulunya Bung Karno lahir di tempat di lokasi diadannya tasyakuran tersebut.
“Harapan kami kepada Pemerintah Daerah (Jombang), Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Pusat untuk membantu kami agar di sini juga dijadikan cagar budaya sejarah tentang kelahiran Ir Soekarno,” terang Saipul saat diwawancari usai acara, Jumat malam (16/08).
Seluruh warga sambung Saipul juga berharap, doa bersama yang mereka dilakukan juga bisa didengar para tokoh nasional sehingga ada kemudahan untuk mewujudkan bahwa di tempat itulah lokasi di mana Bung Karno lahir.
Terkait penggantian nama Gang Buntu menjadi Gang Bung Karno, Saipul menjelaskan, agar masyarakat luas bisa melihat bahwa di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang terdapat sebuah situs yang bersejarah yakni, situs kelahiran Sang Proklamator, Bung Karno. Selanjutnya mulai Jumat malam (16/08), Gang Buntu di Desa Rejoagung, Ploso, oleh warga telah diganti menjadi Gang Bung Karno.
“Nanti kita tempelkan di (gang) depan sehingga bisa dibaca masyarakat banyak bahwa di sini tempat kelahiran Bung Karno,” tutup Saipul.(rif)

Tags: