Dinas P3AKB Kabupaten Sidoarjo Gencarkan Miniloka, Turunkan Kasus Stunting

Kegiatan miniloka yang dilakukan di Kantor Kec Wonoayu. [alikusyanto/bhirawa]

Pemkab Sidoarjo, Bhirawa
Dinas P3AKB Kab Sidoarjo, dalam dua tahun ini, terus gencar menyelenggarakan acara miniloka di 18 kecamatan, dengan tema penurunan kasus stunting.

Kepala Dinas P3AKB Kab Sidoarjo, drg Syaf Satriawarman, mengatakan mengacu pada catatan Dinkes Kab Sidoarjo, pada tahun 2023 ini angka kasus stunting di Sidoarjo sebesar 16.1%.

Sementara, pada tahun 2024 mendatang, secara Nasional angka kasus stunting ditetapkan agar tidak lebih dari 14%. “Acara miniloka ini forum dari berbagai element masyarakat, untuk saling berbagi informasi dan solusi dalam pencegahan angka stunting,” kata drg Syaf, Senin (22/5) kemarin, disela-sela hadir dalam minilokasi di pendopo kantor Kec Wonoayu.

Pentingnya acara ini, setiap kecamatan dalam setiap sebulan sekali, kata drg Syaf, wajib menyelenggarakan acara ini. Yang harus mereka gelar dalam waktu selama 10 bulan.

“Kegiatan miniloka ini kita mulai sejak tahun 2022 lalu. Ini program khusus BKKBN, yang dibiayai dari dana alokasi khusus,” katanya.

Para peserta kegiatan ini, selain pihak Forkopimka, OPD terkait, kata Syaf, juga dari Kader kesehatan, PKK, Puskesmas, PPKBD, Karang taruna, pendidik mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, KUA, dan pihak wakil rakyat di DPRD.

“Peserta dari beragam element. Sebab untuk menurunkan angka stunting tidak bisa dari 1 pihak saja,” kata mantan Kadinkes Kab Sidoarjo itu.

Dikatakan Syaf, siapa saja itu yang termasuk dalam keluarga beresiko stunting? Yakni keluarga yang didalamnya terdapat Baduta, Balita, ibu hamil, ibu menyusui, anak dan remaja. Sebab kalau mereka salah dalam menerapkan pola asuh, dalam konsumsi makanan, maka dimungkinkan bisa akan menimbulkan resiko.

“Jadi keluarga beresiko stunting, tidak meski terjadi pada keluarga yang secara ekonomi minus saja, tapi juga bisa terjadi apabila mindset dari orang tua, yang salah dan tidak tahu dalam mengatur pola makan anak,” paparnya.

Syaf sempat menyampaikan pada tahun 2023 ini, pihaknya menyalurkan program bantuan cadangan pangan protein (BCPP) dari Kementan RI. Berupa 1 ekor ayam frozen dan 10 butir telur ayam, untuk keluarga beresiko stunting yang ada di Kab Sidoarjo. Jumlahnya ada 5.918 keluarga.

Bantuan itu disalurkan mulai Bulan Mei. Nanti akan berlanjut lagu pada Bulan Juni dan Bulan Juli. Penyaluran pada Bulan Mei, telah selesai pada tanggal 15 Mei akhir pekan lalu.

Penyaluran dilakukan pada kantor Kecamatan setempat. Penerima bantuan harus membawa persyaratan KTP, KK dan surat undangan dari desa.

“Alhamdulilah penyaluran bantuan telah berjalan lancar,” kata Syaf. [kus.dre]

Tags: