Dinas PUPR Kota Mojokerto Lelang Tiga Proyek Senilai Rp5 Miliar

foto ilustrasi Lelang

Kota Mojokerto,  Bhirawa
Langkah yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mojokerto tergolong nekad.  Meski dihantui terbatasnya waktu,  namun tiga proyek senilai total Rp 5 miliar nekad di lelang dan dimasukkan  ke meja Unit Layanan Pengadaan (ULP) setempat.
Ketiga proyek itu diantaranya pembangunan kantor Disporabudpar Rp2,4 miliar, rehab rumah potong hewan Rp800 juta serta pembangunan pagar TPA sampah Rp1.8 miliar.
Pelaksanaan proyek diakhir tahun dinilai lebih beresiko dibandingkan dengan pekerjaan pada awal atau pertengahan tahun. Tak hanya lebih rentan dengan persoalan kualitas karena kejar deadline namun juga dampak lingkungan pada pekerjaan yang diselenggarakan secara serentak lebih terasa sebagaimana pada musim pekerjaan infrastruktur tahun lalu.
“Tiga proyek itu sudah kami ajukan lelang, yakni pembangunan kantor Disporabudpar (Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata) di Wates, rehab Rumah Potong Hewan (RPH) dan pembuatan pagar keliling TPA,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PUPR Kota Mojokerto Ferry Hendri, Rabu (13/9).
Ferry merinci rehab kantor Disporabudpar senilai Rp2,414 miliar itu diharapkan sudah tercapai kesepakatan kontrak dengan rekanan pada 29 September mendatang.
“Tahap pertama ini kita fokus pada pekerjaan lantai satu. Optimis nutut sampai akhir tahun karena masa pekerjaan kita 90 hari,” ujarnya.
Menurut ia, jika pekerjaan tersebut retender maka akan dicancel. “Perkecualian kalau retender otomatis ditangguhkan karena waktu pelaksanaan tidak cukup lagi. Proyek ini tayang lelang tanggal 11 September lalu,” imbuhnya.
Selain itu, pihak PUPR juga menyorong lelang untuk proyek RPH senilai Rp800 juta. Proyek ini ditayang lelangkan pada 31 Agustus.
“Kontraknya kita harapkan sudah tercapai tanggal 26 September. Tanggal 18 diharapkan muncul pemenang,” cetusnya.
Dinas ini juga menanti adanya pemenang dalam pekerjaan pembuatan pagar keliling TPA senilai Rp 1,8 miliar. TPA yang kini asri itu akan diperindah dengan inisiatif pembuatan pagar bergaya Majapahitan. Lelang sudah digelar sejak 30 Agustus lalu dan diharapkan muncul pemenang tanggal 13 September mendatang.
“Dan kontraknya tanggal 21 September mendatang,” tambahnya.
Sementara itu,  dikonfirmasi soal ini Ditemui ketuat ULP sekaligus Plt. Kepala PUPR Agus Heri Santoso tak menampik adanya rombongan proyek-proyek fisik diakhir tahun ini.
Agus mengatakan sejumlah faktor mendasari aksi borongan lelang ini.
“Banyak hal, seperti kecukupan syarat administrasi dokumen lelang, kekurangan dokumen dan retender,” terangnya.
Meski demikian ia berharap agar pekerjaan yang ditenderkan selesai tepat waktu sesuai target. “Ya kami harapkan selesai tepat waktu. Biar hasilnya dapat dirasakan masyarakat,” ujarnya. [kar]

Tags: