Dinkes Jatim Lakukan MoU PHBS

Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono melakukan MoU dengan  Ormas dan Orpres.

Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono melakukan MoU dengan Ormas dan Orpres.

Surabaya, Bhirawa
Untuk membangun komitmen dalam membentuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam rumah tangga, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim telah melakukan MoU dengan Organiasi Masyarakat (Ormas) dan Organiasi Profesi (Ospro) di Jatim. Sebanyak enam Ormas dan Orpres dari PW Muslimat NU Jatim, PW Fatayat NU Jatim, PW Aisyiyah Jatim, PW Nasyiatul Aisyah Jatim, PMI Jatim dan Perkumpulan PPKMI Cabang Jatim, Jumat (18/7) telah melakukan MoU dengan Dinkes Jatim.
Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono menyatakan, MoU PHBS dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat di Jatim agar tetap sehat. Saat ini masih banyak perilaku masyarakat yang belum menunjukkan perilaku sehat seperti merokok di dalam rumah.
Jika dilihat pencapaian rumah tangga sehat di Jatim pada dua tahun terakhir masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Untuk pencapaian rumah tangga sehat di Jatim tahun 2012 sebesar 46.1 persen dari target yang diharapkan sebesar 60 persen. Tahun 2012 pencapaian rumah tangga sehat sebesar 47.48 persen dari target yang diharapkan sebesar 65 persen.
”Kita beharap tahun ini pencapain rumah tangga sehat lebih besar dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Mantan Bupati Ngawi ini mengungkapkan, dalam pelaksanaan PHBS, Ormas dan Orpres akan menjadi ujung tombak dalam mensukseskan progran PHBS. Dengan berbekal jumlah anggota yang banyak dan terorganisasi (Akar rumput, red) dengan baik keberadaan Ormas dan Orpres sangat vital dalam mengawal program PHBS.
”Kita (Dinkes Jatim, red) tidak dapat menyelesaikan program PHBS sendiri butuh peran serta masyarakat (Ormas dan Orpres, red) dalam pelaksanaannya,” jelasnya.
Lebih lanjut Harsono mengungkapkan, pada program PHBS terdapat lima tatanan yang harus dilakukan yaitu PHBS tatanan rumah tangga, PHBS tatanan institusi pendidikan, PHBS tatanan institusi pelayanan kesehatan, PHBS tatanan tempat kerja dan PHBS tatanan tempat-tempat umum. Sedangkan untuk indikator PHBS di rumah tangga meliputi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberikan ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencucui tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah.
Kedepan pria berkacamata ini meminta, sudah saatnya program PHBS didukung oleh semua pihak mengingat kesehatan merupakan aset yang berharga dan mahal.
Menurutnya, perilaku hidup sehat harus dimulai dari hulu seperti melakukan tindakan promosi kesehatan atau preventif dan berakhir ke hilir seperti melakukan pengobatan atau kuratif.
”Jadi tindakan prenventif ini jauh lebih penting daripada tindakan kuratif dan sasaran PHBS ini lebih fokus pada tindakan preventif,” tegasnya.
Wakil PMI Jatim, Soebagyo mengaku, pihaknya (PMI, red) siap mengawal keberhasilan program PHBS. Sebagai organisasi PMI melalui PMR telah melakukan PHBS di beberapa sekolah di Jatim. Untuk fokus kerja PMR adalah dengan membudayakan sekolah sehat dan penjagaan sanitasi. ”Kedepan kita bersama dengan Ormas, Orpres dengan Dinkes akan saling berkordinasi dan bekerjasama demi terwujudnya PHBS yang lebih baik,” ujarnya. [dna]

Rate this article!
Tags: