Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Pertemuan Perencanaan ATM pada APBD 2024

Pemkab Probolinggo ketika mengelar pertemuan kemitraan untuk aids-tuberkulosis-malaria.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar pertemuan perencanaan AIDS, Tuberculosis and Malaria (ATM) pada APBD 2024 di Kabupaten Probolinggo di ruang pertemuan Jabung III Kantor Bupati Probolinggo.

Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota dan Kabupaten Probolinggo serta RSUD Waluyo Jati dan RSUD Tongas.

Dalam kesempatan tersebut disampaikan paparan tentang perencanaan anggaran daerah tahun 2023 dan tahun 2024, evaluasi RKPD, Renja, DPA Kabupaten Probolinggo tahun 2022 dan tahun 2023, kondisi ATM dan penanganan yang telah dilakukan Dinkes serta paparan peran dari masing-masing OPD terkait ATM pada DPA APBD tahun 2023 dan usulan anggaran tahun 2024.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto, Kamis (8/6) mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka upaya eliminasi HIV Aids, TBC dan Malaria di tahun 2030 dan sebagai tindak lanjut pertemuan terkait Petunjuk Teknis Integrasi Aids-TBC-Malaria dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.

“Tujuannya adalah untuk mempercepat pemberantasan Aids, Tuberkulosis dan Malaria di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Probolinggo pada khususnya sehingga dapat diakhiri adanya kasus baru pada tahun 2030,” katanya.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengungkapkan pertemuan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya pemerintah daerah serta partisipasi para pihak kunci untuk mengakhiri epidemi tuberkulosis yang secara spesifik meningkatkan kontribusi pendanaan penanggulangan ATM oleh Pemerintah Daerah.

“Selain itu memastikan Kabupaten Probolinggo memiliki anggaran penanggulangan ATM pada tahun 2023 dimana anggaran dialokasikan pada kegiatan prioritas sesuai dengan petunjuk teknis integrasi dan/atau Peraturan Kemendagri terkait, memastikan Kabupaten Probolinggo memiliki dukungan para pihak dalam pencegahan dan penanggulangan Aids, Tuberculosis dan Malaria terutama melalui penggunaan dana desa dan peran dunia usaha (perusahaan),” ujarnya.

Dari kegiatan ini Dewi mengharapkan adanya rumusan ATM pada RKPD 2024, adanya rumusan ATM pada Renja 2024, adanya rumusan ATM pada RKA APBD 2024, adanya rumusan RPJMD periode tahun 2024-2028, adanya rumusan Renstra periode tahun 2024-2028 serta adanya diseminasi analisis PC untuk Renja dan RKPD dan DPA APBD tahun 2023 untuk Kabupaten Probolinggo.

“Saat ini, meskipun telah banyak kemajuan dicapai, pencegahan dan pengendalian Aids, IDS, Tuberkulosis dan Malaria masih menjadi tantangan pembangunan kesehatan di Indonesia,” tuturnya.

Selain itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar pertemuan kemitraan untuk Aids-Tuberkulosis-Malaria (ATM) di Kabupaten Probolinggo di ruang pertemuan Jabung I Kantor Bupati Probolinggo.

Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang terdiri dari Dinkes, Bapelibangda, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, KPA, Forum Kabupaten Probolinggo Sehat, perusahaan, Bagian Kesejahteraan Rakyat, PKK, Baznas, LSM KOPI TB, kecamatan dan kelurahan/desa.

Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Dewi Vironica mengatakan upaya pencegahan dan pengendalian Aids-Tuberkulosis-Malaria (ATM) memerlukan peran lintas sektor.

“Untuk mencapai tujuan-tujuan kemitraan maka diperlukan pertemuan kemitraan di daerah untuk merevitalisasi pelibatan kongkrit dari bidang (sektor) terkait dalam pemerintahan maupun untuk mobilisasi peran sektor non pemerintah,” katanya.

Menurut Dewi, kegiatan ini dilakukan dalam rangka upaya eliminasi HIV Aids, TBC dan Malaria di tahun 2030 dan sebagai tindak lanjut pertemuan terkait Petunjuk Teknis Integrasi Aids-TBC-Malaria dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.

“Pertemuan kemitraan untuk Aids-Tuberkulosis-Malaria (ATM) di Kabupaten Probolinggo ini bertujuan untuk mempercepat pemberantasan Aids, Tuberkulosis dan Malaria di Indonesia sehingga dapat di akhiri adanya kasus baru pada tahun 2030,” tambahnya.(Wap.hel)

Tags: