Foto: ilustrasi
Madiun, Bhirawa
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwi Atmoko meresmikan Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) di Kota Madiun, Selasa (14/10).
Selain meresmikan Akademi Perkeretaapian Indonesia, Hermanto juga memberikan kuliah perdana kepada 120 taruna yang telah terdaftar di akademi tersebut.
Menurut dia, keberadaan Akademi Perkeretaapian Indonesia di Madiun sangat dibanggakan seiring dengan tingginya kebutuhan sumber daya manusia di bidang perkeretaapian nasional. “Kami telah mendapat persetujuan sembilan unit pelaksana teknis di bidang perkeretaapian dari Kemenpan. Tentu, hal tersebut membutuhkan SDM mumpuni yang berasal dari sini (API),” ujar Hermanto Dwi Atmoko kepada wartawan.
Selain itu, masih banyak dibutuhkan operator swasta di luar PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang akan mengoperasikan kereta-kereta di luar Jawa. Sehingga kebutuhan tenaga kerja di bidang perkeretaapian sangat tinggi.
Ia menjelaskan, kebutuhan sumber daya manusia di bidang perkeretaapian meliputi tiga jenis. Yakni sebagai regulator, operator, dan konsultan. Diharapkan ketiganya dapat dididik di Akademi Perkeretaapian Indonesia yang ada di Kota Madiun.
“Selain bagi taruna, Akademi Perkeretaapian Indonesia juga melatih tenaga profesional untuk pengujian, pemeriksaan, dan perawatan yang dibutuhkan oleh operator dan regulator yang ada di PT KAI saat ini,” terangnya.
Hermanto menambahkan, keberadaan Akademi Perkeretaapian Indonesia juga untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015. Dalam pasar bebas tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang siap bersaing dengan negara Asean dan internasional. API merupakan salah satu tempat untuk mendidik tenaga kerja di bidang perkeretaapian yang mampu bersaing. [dar]
