Disnaker Kab.Malang Latih Warga Desa Kelola Singkong Jadi Tepung Mocaf

Peserta pelatihan yang diikuti Warga Desa Sukowilangun, Kec Kalipare, Kab Malang, saat melakukan praktik cara mengelola singkong menjadi tepung mocaf

Kab Malang, Bhirawa
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang dalam upaya mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka dinas tersebut telah melakukan pelatihan kepada masyarakat, agar memiliki kentrampilan, yang nantinya bisa memberikan penghasilan dari kentarmpilan yang dimiliki.
Sedangkan untuk kali ini, Disnaker kabupaten setempat kembali memberikan pelatihan kepada warga Desa Sukowilagun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, yaitu pelatihan pengelolaan singkong. Dimana di daerah tersebut telah banyak tanaman singkong, yang saat ini menjadi mata pencarian masyarakat setempat.
Biasanya, kata Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan dan Produktivitas, Mochamad Yekti Pracoyo, Rabu (31/7), kepada wartawan, singkong hanya diolah menjadi makanan sederhana, sehingga dengan kita memberikan pelatihan, maka singkong diolah menjadi tepung modified cassava flour (mocaf). Sedangkan mocaf tersebut merupakan makanan yang mengandung gluten. Sehingga dengan adanya inovasi pengelolaan singkong menjadi tepung mocaf, maka diharapkan agar masyarakat untuk bisa mengembangkan usaha dalam pengelolaan singkong.
“Pelatihan yang kita gelar di Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare tersebut, pihaknya telah mendatangkan produsen mocaf dan pembisnis kuliner. Dengan begitu, peserta pelatihan bisa mengtahui persis cara pengolaan singkong menjadi tepung mocaf, serta bagaimana cara penjualannya,” paparnya.
Yekti menjelaskan, pelatihan dalam pengolalaan singkong menjadi tepung mocaf, memang baru menyasar pada satu desa saja. Sebab, Disnaker melihat potensi singkong melimpah yang ada di wilayah Desa Sukowilangun. Namun, dirinya sangat berharap, nantinya pelatihan tidak hanya kita berikan di satu titik desa saja, tapi kita kembangkan daerah-daerah lainnya, terutama pada wilayah desa yang mempunyai produksi singkong melimpah.
Dan Disnaker dalam memberikan pelatihan kepada masyarakat, lanjut dia, juga menggandeng instansi lain dan juga menggandeng Bank Jatim. Sehingga dengan menggandeng instansi dan bank daerah tersebut, guna untuk mengawal pasca mereka seusai mengikuti pelatihan, yakni mulai mengawal dari produksi, pemasaran hingga modal awal untuk melakukan produksi. “Bank Jatim yang nantinya akan memberikan akses permodalan,” kata dia.
Selain itu, masih dikatakan Yekti, Disnaker juga melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang. Sehingga dengan melibatkan beberapa instansi, agar masyarakat desa yang sudah mengikuti pelatihan, selanjutnya mendapatkan pengawalan. Sehingga mereka akan memiliki ruang usaha yang bisa menghasilkan uang atau nantinya bisa sebagai mata pencarian, serta juga bisa membuka pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka.
Dikesempatan itu, Yekti juga menerangkan, jika peserta pelatihan pengelolaan singkong menjadi tepung mocaf telah diikuti 30 orang peserta, bahkan beberapa diantaranya mantan pekerja migran. Meningat di wilayah desa tersebut merupakan kantong tenaga migran. Sedangkan daya jual tepung mocaf saat ini cukup tinggi, yakni Rp 14 ribu untuk 500 gram, dan memang lebih mahal dari tepung terigu, karena tepung mocaf lebih sehat. “Sebab, dua kilogram singkong basah hanya menghasilkan 0,75 kilogram tepung kering,” pungkasnya. [cyn]

Tags: