Dispar Apresiasi Ajang Pariopo Festival 3rd

Kadis Pariwisata Kabupaten Situbondo Sofwan Hadi saat membahas kegiatan Pariopo Festival 3rd bersama aktivis budaya lokal kemarin (9/11). [sawawi/bhirawa]

(Sebagai Sarana Mewujudkan Pelestarian Konservasi  Budaya Lokal)
Situbondo, Bhirawa
Dalam waktu dekat ini, masyarakat Kabupaten Situbondo akan memiliki kegiatan pagelaran budaya lokal yang spektakuler. Ini setelah sejumlah budayawan lokal Situbondo mengagendakan event Pariopo Festival 3rd pada 17-18 November 2017 mendatang.
Kepastian itu diungkap Agung Hariyanto, salah satu aktivis dan pelestari budaya lokal Situbondo saat menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Pariwisata Sofwan Hadi, di aula Dispar Jalan PB Sudirman Kamis (9/11).
Menurut Agung Hariyanto, agenda tahunan itu bakal dipusatkan di sebuah pedukuhan terkenal yaitu di Dukuh Pariopo, Dusun Selatan, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Pemilihan lokasi ini, lanjut Agung, karena disana memiliki nilai sejarah unik serta merupakan bagian dari upaya pelestarian konservasi budaya lokal Situbondo.
“Kami bersama para relawan budaya Balumbung telah positif melakukan pembahasan event tersebut bersama jajaran Dinas Pariwisata Kabupaten Situbondo kemarin. Hasilnya di sepakati bakal di gelar 17-18 November,” papar Agung Hariyanto.
Agung menambahkan, peningkatan kearifan lokal saat ini dirasa sangat penting demi terwujudnya pelestarian budaya Situbondo serta dalam rangka untuk menjaga nilai-nilai budaya yang luhur yang ada di Kota Santri. Langkah ini dilakukan, sambung Agung, untuk mencegah serbuan budaya asing yang belakangan mulai menjangkiti budaya di Tanah Air.
“Ini merupakan salah satu upaya untuk memfilter serbuan terhadap keluhuran budaya kita. Tentunya harus disinergikan bersama pemerintah daerah dan masyarakat adat. Contohnya seperti Pariopo Festival 3rd ini,” ujar Agung.
Di sisi lain, salah satu budayawan Situbondo, Irwan Rakhday menimpali pada Pariopo Festival 3rd 2017 akan mengusung tema “Mandhi Pangocap” (ucapan yang bertuah). Tema ini, urai Irwan, mengandung makna filosofi masyarakat Pariopo yang kerap melakukan upacara adat dengan cara memanggil hujan dengan bacaan kidungan khas masyarakat setempat. Dalam tema itu juga dikisahkan hubungan antara manusia dengan Tuhan,” tutur Irwan.
Sementara itu Kasi Pengembangan Infrastruktur dan Pengembangan Destinasi Wisata  Andri Wibisono membenarkan bahwa Pariopo Festival 3rd akan dihelat sesuai dengan jadwal yang digagas oleh Komunitas Adat Pariopo.
Andri memastikan bahwa agenda pagelaran budaya itu positif diadakan 17-18 November dengan konsep dan kemasan festival yang didalamnya ada upacara adat Pojhian Hodo. “Selain itu panitia juga mengadakan pajangan properti dengan menyajikan karya masyarakat tradisional seperti Tongtong Bin Sabin dan Ter-enter. Event jini uga kita lombakan,” terang Andri.
Masih kata Andri, ada ragam lain yang juga digelar diantaranya pameran kuliner lokal hasil karya masyarakat Situbondo. Panitia festival, imbuh Andri, bakal menyajikan makanan khas seperti nasi bulir atau sorgum; masakan ayam kellagoya. “Yang pasti semua itu bertujuan untuk memberdayakan perekonomian masyarakat lokal Situbondo,” pungkas Andri. [awi]

Tags: