Disperindag Cetak Ribuan Wirausahawan Baru

Kadisperindag dan ESDM Jember Achmad Sudiyono  saat memberika motivasi kepada 100 peserta Pelatihan Training On Trainers Bimbingan Tekhnis Peningkatan Keterampilan di Kab. Jember, Kamis (26/3)

Kadisperindag dan ESDM Jember Achmad Sudiyono saat memberika motivasi kepada 100 peserta Pelatihan Training On Trainers Bimbingan Tekhnis Peningkatan Keterampilan di Kab. Jember, Kamis (26/3)

Jember, Bhirawa
Dinas Perindustraian Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Kab. Jember  mencetak ribuan wirausahawan baru. Kerja sama dengan Politeknik Negeri Jember, para wirausaha baru ini akan dibekali ilmu keterampilan dan skill sesuai dengan keinginan mereka.
“Ini bertujuan bagaimana  masyarakat itu bisa mandiri dengan dibekali skill dan ketrampilan dengan tidak dipaksakan. Ada 25 item jenis makanan dan makanan yang kami sediakan.  Mereka memilih sesuai dengan hati nurani dan kemampuan mereka masing-masing,” ujar Kepala Disperindag dan ESDM Kab. Jember Achmad Sudiyono usai membuka kegiatan Training On Trainner (TOT) kepada 100 orang calon pelaku usaha di Jember, Kamis  (26/3).
Achmad Sudiyono mengatakan, kegiatan ini angkatan kedua  atau sudah dua tahun berjalan. Tahun pertama (2014), sasarannya 1000 orang eks karyawan PT. Sampoerna yang jadi korban  Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) “Untuk tahun kedua ini sasarannya masyarakat umum. Hari ini kita melatih 100 orang calon trainer yang menjadi trainer dimasing-masing kelompoknya.
Masing-masing kelompok nantinya berjumlah 10 orang. Mereka akan dibekali keterampilan  dan skill 25 item produk makanan dan minuman. Tahun ini sengaja kami kembangkan item produknya, kalau tahun kemarin 15 item sekarang 25 item dengan berbagai produk makanan dan minuman yang bahan bakunya banyak dijumpai di Kabupaten Jember. Seperti  buah jeruk, kita bisa membuat minuman kemasan tanpa bahan pengawet, salah kita bisa buat minuman atau dibuat krip[ik, banyak contoh-contoh lainnya yang akan kita kembangkan,” katanya.
Menurut Achmad, 100 orang peserta ini akan dibekali  kertampilan dan skill selama 5 hari oleh para trainer handal dari Polteknik Negeri Jember. Para peserta memilih item produk yang disukai dan diminati tidak dipaksakan. “Kalau tidak dipaksakan, mereka bisa mengembangkan kesenangan itu, tapi kalau dipaksankan  mereka akan kesulitan. Misalnya, mereka tidak bisa bengkel, tapI kita paksakan diberi peralatan perbengkelan, makan ini akan menjadi mubadzir, peralatannya bisa-bisa dijual dan mereka akan menjadi pengangguran lagi,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan ini kemarin.
Usai pelatihan mereka tetap kita kawal selama lima bulan agar betul-betul menjadi wira usahawan andal. “Mereka bukan hanya dibekali ilmu, tapi mereka akan dibantu peralatan dan bahan bakunya. Tidak sedikit biaya yang kami keluarkan, Rp 5 miliar lebih anggaran APBD yang kita persiapkan untuk membangkitkan para pelaku ekonomi baru di Jember. Sekarang bukan lagi musimnya hanya diberi pelatihan tanpa dibantu dengan perlatan dan bahan yang memadai. Nanti pulangnya jadi pengangguran lagi kalau tidak didukung dengan dengan peralatan yang memadai,” tandasnya pula.
Terkait pemasaran hasil produk yang dihasilkan, Achmad Sudiyono pemerintah dalam hal ini Disperindag akan membantu  pemasarannya. Menurut Achmad, produk apapun yang dihasilkan asalkan enak, higenis cara pengepakannya, bias dijual ke toko-toko yang ada di Jember.
“Kita perhatikan kehigeinisannya, kita perhatikan  cara packing yang bagus, nanti kita bantu pemasarannya. Kita bisa pasarkan di sahabat IKM (Industri Kecil Menengah ) Politeknik Jember. Jika perlu nanti kita salurkan ke toko berjaringan yang ada di Jember. Kita sudah membuat komitmen dengan mereka (toko berjaringan) untuk membina IKM disekitar toko mereka minimal 5  IKM dan membantu pemasarannya. Jika ada toko berjaringan menolak hasil produk lokal, jelas akan kami persulit perijinannya. Jika  perlu kita tutup,” tagasnya.
Berdasarkan data di Diasperindag  dan ESDM Kab. Jember, hingga saat ini sudah 4000 lebih  IKM di Jember, baik yang menghasilkan produk makanan, minuman dan handycraf.” Coba kalau sampean buka di internet, hasil kerajinan handycraf Kab. Jember sudah tembus pasar Asia dan Eropa. Ini menunjukkan barang kita banyak diminati oleh negera luar. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kita, untuk menghadapi  Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ,” pungkasnya. [efi]

Tags: