Disperindag dan Dekranasda Kembali Gelar Batik Fashion

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Sukses dengan pameran Batik Bordir dan Aksesoris yang telah digelar secara rutin pada bulan Mei setiap tahunnya, kali ini Debindo kembali menggelar sekuel atau seri pameran Batik Bordir & Aksesoris, yaitu Batik Fashion pada tanggal 23 – 27 November 2016 di Grand City Convex Surabaya.
Direktur Utama PT Debindo Mitra Tama, Dadang Kushendarman selaku penyelenggara pameran menjelaskan, dengan mengusung tema ‘Pesona Kriya Wastra Indonesia’, Pameran Batik Fashion 2016 digelar untuk pertama kalinya menjelang akhir tahun ini atas dukungan dan kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur serta Dekranasda Jawa Timur.
“Pameran ini diikuti lebih dari 120 peserta menampilkan berbagai produk, desain dan motif pilihan batik, baik tradisional, etnik, maupun modern dari kalangan pengusaha industri dan pengrajin batik, bordir, tenun, songket, sulaman, busana tradisional, serta beragam produk fashion dan aksesoris terkini,” terang Dadang di Surabaya, Kamis (10/11).
Di pameran ini juga akan digelar bebagai talkshow, fashion show, lomba drapping, lomba mewarnai, demo tata rias, dan donor darah Event ini digelar dengan maksud dan tujuan memberi apresiasi dan kesempatan yang seluas luasnya kepada para pengusaha serta pengrajin batik dan bordir daerah untuk dapat lebih meningkatkan dan mengembangkan kreatifitas, produktintas maupun jaringan pasar secara maksimal di pasar global.
“Sekaligus menempatkan batik sebagai warisan budaya bangsa yang harus tetap dilestarikan dan dikembangkan baik di dalam negeri maupun mancanegara,” pungkas Dadan.
Diketahui, Batik sudah menjadi ikon warisan budaya bangsa Indonesia dan eksistensi batik sudah merambah pada segala jenis produk fashion tanah air termasuk kain atau busana yang setiap saat dipakai segala lapisan masyarakat Indonesia baik sebagai busana resmi acara kenegaraan, pakaian dinas kerja, busana pesta, busana adat, busana wisata, maupun pakaian sehari hari.
Konsistensi pameran Batik sebagai sarana promosi dan publikasi kepada masyarakat bagai tak pernah ada hentinya, termasuk keinginan mewujudkan sarana promosi yang kontinyu dan berkesinambungan di setiap waktu untuk menunjukkan bawa Batik tetap menjadi trend setter para pecintanya di setiap saat. [jnr]

Tags: