Disperta Sampang Bantah Kelangkaan Pupuk

Kabid Tanaman Pangan Dan Hortikultura Nurdin, S Hut, MM.

Sampang, Bhirawa-
Munculnya isu masyarakat warga Desa Barunggagah, Kecamatan Tambelangan, kabupaten Sampang, terkait kelangkaan pupuk dibantah pihak Pemkab Sampang.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Nurdin, S Hut, MM membantah pernyataan yang dilontarkan oleh H.Abdurrohim warga Desa Barunggagah tersebut.

” Sebenarnya kelangkaan pupuk itu tidak ada, yang ada kekurangan pupuk,” kata Nurdin, Kamis (17/11).

Untuk itu kata Nurdin, perlu disampaikan bahwa dengan di terbitkannya Permentan no.10 tahun 2022 pupuk bersubsidi itu terjadi berubahan yang signifikan.

” Yang awalnya ada 6 jenis urea, sp36, ZA, NPK phonska, pupuk organik padat, dan organik cair. Namun saat ini tinggal 2 jenis (urea, dan NPK phonska), kemudian dari jenis komoditi tanaman yg bisa pake pupuk bersubsidi dari 69 jenis tinggal 9 jenis padi, jagung, kedelai, cabe,bawang merah, bawang putih, kopi, kakao, dan tebu,” ujarnya.

Kemudian Nurdin menjelaskan segi jumlah, pihak disperta KP Sampang mengajukan 44 ribu ton urea dan 54 ribu ton NPK phonska.

” Namun oleh pusat dikabulkan yang awalnya urea 30 rb ton di kurangi jadi 27 ribu ton. Sedangkan NPK yg awalnya 19 rb ton menjadi 10 ribu ton,” tuturnya.

Menurut Nurdin ini artinya, dari kebutuhan petani yang kami ajukan hanya di kabulkan untuk urea sekitar 61% dan NPK phonska 17%.

” Dari sini jelas sangat jauh dari kebutuhan petani. Hal ini semua karena menyesuaikan dengan kemampuan anggaran Negara,” ungkapnya.(lis.gat)

Tags: