Disporapar Sidoarjo Uji Kompetensi terhadap Chef Pelaku Usaha Pariwisata

Proses penilaian hasi prakter para chef yang telah mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi. [ahmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan pariwisata di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo melakukan uji kualitas makanannya yang disajikan oleh para pelaku usaha pariwisata.

Dengan memberikan Pelatihan dan Uji Kompetensi Sertifikasi Usaha Pariwisata, yakni para perwakilan 30 Chef Restoran dan Hotel yang ada di Wilayah Sidoarjo, dan dilaksanakan pada 14-15 Juni 2022 di Shanaya Resort Malang.

Prosesi pembukaannya dilakukan langsung oleh Kepala Disporapar Sidoarjo Drs Djoko Supriyadi didampingi Kepala Bidang Pariwisata Dra Wahyu Utami, MSi dengan menghadirkan pemateri dan penguji yang mumpuni di bidangnya, yaitu dari Surabaya Hotel School, Dadang Dwiantoro dan Vitara serta dua Asesor dari LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Smart Hospiality Solution.

Djoko Supriyadi dengan tegas mengatakan peran chef ini sangat penting sekali untuk menjaga kualitas makanan. Kehadiran tamu sekali merasakan makanan tidak cocok, sudah dipastikan tidak akan kembali ke hotel atau restoran tersebut. “Oleh sebab itu kegiatan ini bisa dimanfaat dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Ia katakan kalau di Sidoarjo ini sudah banyak hotel dan penginapan, ada sekitar 90 an, belum lagi restorannya. “Makanya semakin banyaknya chef yang berkualitas, makan-makanan sehat sudah pasti terjaga. Saya pesan, chef harus bisa menjaga kualitas makanan yang di sajikan,” tegas Djoko Supriyadi.

Kabid Pariwisata Wahyu Utami juga menjelaskan mereka betul-betul diuji kemampuannya, mulai dari teori, wawancara hingga praktek memasak. Satu orang harus memasak dua menu, diantara menu-menunya adalah ayam rica-rica, sop merah, soto ayam, ayam balado, ayam bali dan rawon.

Jadi mereka harus benar-benar menunjukkan kompetensinya, layak atau belum mendapatkan predikat chef. “Jangan sampai sudah mendapat predikat chef, tetapi ternyata hasil karya belum memenuhi standar kualitas yang sudah ditentukan tim penguji. Jadi kalau sudah disebut chef harus bisa menunjukkan keahliannya, harus bisa menunjukkan kompetensinya,” jelasnya.[ach.ca]

Tags: