DKPP Kabupaten Pamekasan Fasilitasi Kebutuhan Pengembangan Holtikultura

Buah Melon hasil tanaman petani di Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan.

Pemkab Pamekasan, Bhirawa.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Pamekasan, akan memberikan bantuan sarana dan prasarana bagi desa yang ingin mengembangkan tanaman holtikultura. Kepala Bidang Produksi Pertanian Dinas Ketahanan Pengan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, Achmad Suaidi mengatakan, salah satu desa yang mengembangkan tanaman holtikultura berupa melon yaitu Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan. Desa ini tengah serius mengembangkan tanaman tersebut. “Saya lihat langsung, kalau melihat semangat dari kelompok tani dan dukungan dari pemerintah desa untuk pengembangkan holtikultura di desa ini memang perlu kita support,” kata Suaidi.

Dikatakan, pihaknya mengapresiasi adanya dukungan penuh dari pemerintah desa setempat. Oleh karena itu, pihaknya siap menfasilitasi sarana dan prasarana bago desa yang benar benar serius untuk pengembangan tanaman tersebut.

“Kami ke belakang akan memetakan daerah yang mengembangkan holtikultura. Sarana prasarana yang kami maksud misalnya mesin, benih atau bibit yang diperlukan oleh teman-teman kelompok tani dalam rangka pengembangan holtikultura,” terangnya.

Sejumlah desa di Pamekasan yang pernah mengembangkan tanaman melon diantaranya Desa Artodung, Kecamatan Galis, di Kecamatan Pakong, dan di Desa Slampar, Kecamatan Tlanakan. Bahkan, tanaman holtikultura lain berupa bawang varietas manjung dikembankan di Kecamatan Batumarmar. “Varietas manjung ini menjadi andalan kita di tingkat nasional, karena bawang ini bisa ditanaman off season (semua musim) dan masih mampu dibudidayakan,” tandasnya.

Dia melanjutkan, masyarakat Pamekasan saat ini mulai sadar untuk mengembangkan tanaman lain yang bernilai ekonomis, tidak hanya jagung, padi dan tembakau sebagaimana tanaman andalan warga Pamekasan pada umumnya. Termasuk pihaknya akan memikirkan pengembangan Melon di Desa Pasanggar.[din.ca]

Tags: